Berita

ist

Publika

SBY di Ujung Tanduk!

Oleh: Adian Napitupulu
SABTU, 09 MARET 2013 | 15:43 WIB

FEBRUARI hingga Mei 2013 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak ubahnya telor di ujung tanduk, kapan pun ada sedikit saja goncangan politik maka SBY bisa saja tergelincir.

Gonjang ganjing di partai Demokrat akan terus berlangsung dan semakin melebar serta menguat ketika mendekati penentuan DCS Legislatif antara 5 - 25 April 2013. Dengan sendirinya konflik di Partai Demokrat meruncing karena ketidak jelasan siapa yang berhak menandatangani daftar isian calon legislatif yang diajukan ke KPU, Anas atau SBY.

Para menteri, Staf khusus, pejabat-pejabat tinggi serta anggota DPR/D Partai Demokrat  disibukan persiapan untuk kepuasan syahwat politiknya. Semua yang berada di sekeliling SBY sudah berfikir, bahwa jika beruntung maka maksimal bertahan hingga 2014 sehingga sisa waktu 14 hingga 18 bulan lebih baik digunakan untuk mengumpulkan logistik politik sebesar besarnya dengan menggunakan sisa kewenangan dari jabatan masing-masing.


Dalam situasi yang sangat ruwet ini SBY sudah tidak lagi didengar bahkan oleh orang-orang terdekat di sekelilingnya. Walaupun ketika berada dihadapan SBY semuanya manggut-manggut, tetapi dibelakang masing-masing bermanuver sendiri tanpa kordinasi.

Situasi serupa juga terjadi di Polri maupun TNI. Kepatuhan petinggi Polri dan TNI saat ini umumnya hanya sekedar mengamankan posisi agar tidak di mutasi ke posisi gersang dalam 14 bulan ini. Disisi yang lain konon beberapa petinggi Polri dan TNI pun sudah mulai melirik calon "tuan" baru untuk sandaran jabatannya pasca 2014. Situasi ini membuat para petinggi Polri dan TNI tidak mau memproteksi SBY berlebihan dan bertindak sangat berhati-hati agar tidak salah pilih langkah.

Pertahanan SBY saat ini tinggal lingkaran keluarganya saja. Celakanya, para keluarga ini bukanlah petarung politik yang handal dan bukan lawan berat karena mereka lahir dari fasilitas dan proteksi SBY sebagai Presiden bukan dari proses politik yang mematangkan kemampuan politik masing-masing. [***]


Penulis adalah Sekjen Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (Pena 98)

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya