Berita

Politik

KPU Ngarep Partisipasi Pemilih di Luar Negeri Bertambah

SENIN, 04 MARET 2013 | 21:17 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Komisi Pemilihan Umum bertekad meningkatkan partisipasi WNI yang ada di luar negeri seiring dengan target partisipasi pemilih pada pemilu 2014 secara nasional meningkat 4 persen dari 71 persen menjadi 75 persen. Tingkat partisipasi pemilih di kalangan WNI yang berada di luar negeri pada pemilu 2009 terbilang rendah, dari daftar pemilih sebanyak 1.475.847, hanya 329.161 atau 22,3% yang menggunakan hak pilihnya.  

"Kalau diambil nilai rata-rata, berarti tingkat partisipasi di luar negeri juga harus dapat ditingkatkan dari 22,3 persen menjadi 75 persen," ujar Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Senin (4/3).

Mengerek angka partisipasi dari 22,3 persen menjadi 75 persen merupakan pekerjaan tidak ringan. Sebab KPU harus meningkatkan partisipasi pemilih WNI sebesar 52,7 persen. Peningkatan yang sangat fantastis di tengah-tengah kondisi WNI di luar negeri yang sangat dinamis dan sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain.


"Ini memang pekerjaan yang sangat berat. Apalagi jumlah pemilih di luar negeri terus bertambah dan kadang tidak menetap. Otomatis sosialisasi harus lebih kita intensifkan terutama oleh PPSLN dan KPPSLN yang menjadi ujung tombak kita di sana," ujar Ferry.

Untuk pemilu tahun 2014, berdasarkan data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) yang diterima KPU dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terdapat 2.213.605 pemilih yang tersebar di 130 Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri (PPSLN) dan 873 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

KPU, kata Ferry,  sangat mengharapkan dukungan dari kementerian terkait seperti Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, khusus Direktorat Jenderal Imigrasi untuk menjangkau pemilih di luar negeri.

Kata Ferry, KPU tidak hanya mengharapkan partisipasi dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Hal itu dibuktikan dengan karakter pemilih yang menggunakan hak pilihnya secara sadar dengan basis pemahaman yang memadai terhadap para calon yang akan dipilihnya.

KPU telah mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan partisipasi WNI di luar negeri. Pertama, pelaksanaan pemilu di luar negeri digelar lebih awal yakni 30 Maret sampai 6 April 2014. Kedua, pemilih yang akan menggunakan hak pilih tidak harus mendapatkan undangan memilih, cukup menggunakan passport.
Ketiga, pemilih tidak harus datang ke TPSLN karena dapat menyalurkan hak suaranya melalui pos yang disampaikan ke PPSLN di perwakilan RI setempat.

"Partisipasi dari berbagai organisasi diaspora yang ada di luar negeri juga sangat kita harapkan. Tidak hanya dalam konteks sosialisasi untuk datang ke TPS tetapi sekaligus edukasi sehingga mereka dapat menggunakan hak pilihnya secara cerdas dan rasional," demikian Ferry. [dem]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya