Berita

Politik

Megawati: Apa Salah Kalau Saya Selalu Berteriak Kedaulatan Migas

RABU, 27 FEBRUARI 2013 | 16:25 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Secara ideologis, Soekarno atau Bung Karno telah meletakkan konsepsi Indonesia yang berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) di bidang ekonomi dan politik sebagaimana disampaikannya melalui konsepsi Trisakti.

Putri Bung Karno yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam seminar "Menuju Undang-undang Migas Merah Putih" di Gedung KK I DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/2), mengatakan pengejawantahan Berdikari di bidang ekonomi tidak hanya terbatas pada upaya mewujudkan kedaulatan di bidang pangan, keuangan, ataupun pertahanan. Yang selalu menjadi tema besar, bahkan menentukan wajah geopolitik dunia, adalah upaya setiap bangsa untuk mengamankan national security di bidang energi.

"Kita bisa melihat bagaimana kompetisi antar bangsa, atau bagaimana ketegangan politik, hingga terjadinya perang, sering dipicu oleh ambisi menguasai sumber-sumber energi dunia," ujar Presiden RI ke V ini.


Tambah Mega, Indonesia pun tidak terlepas dari hal tersebut. Sumber daya Indonesia yang begitu besar di bidang energi, menjadikan Indonesia sebagai sasaran strategis untuk mendapatkan dan menguasai sumber energi tersebut.

Mega juga membeberkan beberapa data-data yang ada,  dari perspektif sejarah kata dia, industri minyak bumi di Indonesia sudah lebih dari 120 tahun. Kilang pertama di Indonesia di bangun tahun 1889 di Wonokromo, Surabaya. "Jadi dunia migas bukan hal yang asing bagi kita," ungkap Mega disambut tepuk tangan.

Dari segi konsepsi ungkap Mega lagi, para pendiri republik ini telah meletakkan gagasan besar bagaimana agar para insyinsur Indonesia dengan spirit nasionalismenya mampu mengolah sumber daya migas yang begitu besar. Konsepsi Pembangunan Semesta Berencana disertai dengan pengiriman ribuan mahasiswa Indonesia ke seluruh penjuru dunia. Meskipun pada akhirnya lebih dari 570 ahli kita tidak bisa kembali ke tanah air karena persoalan politik.

"Kini kita juga memiliki ahli geologi ternama, kita memiliki tokoh perminyakan di organisasi-organisasi perminyakan dunia. Kita memiliki insinyur mesin, teknik kimia, perminyakan, dan sipil yang handal. Tegasnya dari aspek sumber daya manusia, kita memiliki ahlinya. Jujur saya selalu bertanya, bahkan setengah menggugat, apakah diantara lebih dari 1 juta insinyur teknik di seluruh Indonesia, tidak bisa diorganisir untuk merancang terwujudnya kedaulatan energi Indonesia?" ucap dia.

Masih kata Mega, ditinjau dari cadangan migas Nasional yang mencapai 10 miliar barrel, maka cadangan migas ini seharusnya membuat negara sebagai bangsa tetap percaya diri.

"Masih ada kesempatan untuk meluruskan kebijakan energi yang salah," ucapnya.

Ditinjau dari kemampuan rancang bangun dan kemampuan manufakturing Indonesia, Indonesia kata Mega mencatatkan prestasi dibandingkan dengan beberapa negara tetangga.

"Apakah salah jika saya selalu berteriak, mengapa kita tidak percaya pada BUMN kita seperti Pertamina? BUMN adalah alat negara untuk mewujudkan cita-cita masyarakat adil dan makmur," papar Mega. [dem]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya