Berita

puan maharani/ist

PDI Perjuangan Kibarkan UU Migas Merah Putih

RABU, 27 FEBRUARI 2013 | 15:08 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Indonesia membutuhkan kepastian hukum energi untuk meletakkan prinsip tata kelola minyak dan gas (migas)  yang menjamin ketersediaan migas guna menopang keberlangsungan pembangunan nasional.
 
Demikian disampaikan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani dalam seminar dengan tema Menuju UU Migas Merah Putih" di Gedung KK I DPR, Komplek Perlemen, Senayan, Jakarta (Rabu, 27/2).

"Sekarang dunia energi Indonesia, tepatnya Migas, sedang mengalami darurat konstitusi pasca keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan sejumlah ketentuan dari UU 22/2001 tentang minyak dan gas bumi," kata Puan.


Selain dampak keputusan MK tersebut, di sisi lain juga ditemui saat ini pertumbuhan masalah energi lebih banyak daripada pertumbuhan solusinya. Untuk itu, PDI Perjuangan akan terus mendorong agar makin banyak yang dilakukan dan makin banyak yang terjadi untuk menyelesaikan masalah energi di Indonesia yang terus bertambah banyak seiring dengan waktu.

"Kita mendoorong seminar energi bukan karena soal slogan dan jargon, tapi ini semangat bahwa UU harus berpihak kepada kepentingan nasional," ungkap putri Megawati ini, sambil mengatakan bahwa PDI Perjuangan mendambakan UU Migas yang berpihak pada kepentingan nasional.

"Semangat itulah yang membuat kami menyebutnya UU Migas Merah Putih," ujar puteri Megawati Soekarnoputri itu.

Puan juga mengatakan rancangan Kebijakan Energi Nasional (KEN), yang rencananya akan ditetapkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah adalah mimpi Indonesia, untuk memiliki pemetaan energi nasional akan dapat terwujud secara jelas dan nyata.

"Jadikan KEN sebagai sebuah kenyataan. Sebab KEN-lah yang akan menjadi GBHN bidang energi nasional yang nantinya akan sejalan dengan rencana pembangunan nasional," paparnya. [ysa]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya