Berita

M Yusuf

Wawancara

WAWANCARA

M Yusuf: Ini Kan Tahun Politik, Bakal Banyak Politisi Terima Suap

JUMAT, 01 FEBRUARI 2013 | 09:21 WIB

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) meningkatkan pengawasan terhadap transaksi keuangan terhadap politisi.

“Ini kan tahun politik. Bakal banyak politisi melakukan transaksi mencurigakan, termasuk terima suap,’’’kata Kepala PPATK M Yusuf kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

M Yusuf mengaku, tidak kaget ditetapkannya Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging sapi.


“Dari awal memang kami sudah menduga bakal banyak politisi terima suap. Sebab, ini menjelang Pemilu 2014,’’ paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya;

Kenapa Anda sudah menduga seperti itu?
Karena ini tahun politik. Tentu politisi berupaya mencari uang untuk kepentingan  Pemilu 2014.

Ini artinya, bakal banyak transaksi yang berhubungan dengan politisi, baik demi kepentingan parpol atau pribadi.

Apa yang dilakukan PPATK?
Kami sedang fokus memantau pergerakan transaksi keuangan yang berkaitan dengan politisi.

Transaksi apa saja yang difokuskan?
Ada tiga hal. Pertama, transaksi keuangan politisi. Kedua, pemantauan transaksi mencurigakan pendanaan parpol menjelang Pileg dan Pilpres. Ketiga, transaksi keuangan Pilkada.

Tujuannya apa?
Kami ingin negeri ini mendapatkan pemimpin-pemimpin baik, bersih dan  bebas dari praktek-praktek kotor.

Bagaimana dengan pengusaha yang mendanai parpol?
Kami tidak peduli apakah dia pengusaha atau apapun. Sebab, dalam Undang-Undang PPATK siapa yang terlibat dalam transaksi mencurigakan bisa dihukum. Kalau ada pengusaha yang ikut campur, maka bisa saja kena.

Bagaimana dengan transaksi tunai?
Itu juga dipantau. Sebab, transaksi tunai yang dilakukan dalam kasus suap.

Apa bisa dilacak PPATK?
Insya Allah kami bisa dilacak. Sebab, saat pengambilan awal melalui bank, tentu bisa ketahuan juga. Maka tinggal yang diperlukan adalah kejelian penyidik.

PPATK bekerja sama dengan siapa saja?
Wah, itu tidak bisa saya kasih tahu, nanti didekati semua itu. Pokoknya kita punya mitra kerja yang sangat baik.

Apa sudah dibicarakan dengan KPU, Bawaslu dan DKPP mengenai ini?
Sudah. Mereka nanti akan menerima hasil analisis yang kami lakukan. Masalah penindakan terkait analisis transaksi keuangan mencurigakan saat masa pemilu, ini bukan urusan kami.

Apa sudah dimulai pemantauannya?
Sudah, transaksi mencurigakan mengenai pemilu dimulai awal 2013 sampai 2014.

Apa PPATK punya alat untuk memantau transaksi mencurigkan itu?
Ada. Alatnya bukan mesin sebesar rumah. PPATK bisa bertabel online. Kami tinggal ketik saja nama orang itu, lalu keluar data-data lengkapnya. Ketika dicek di bank apakah ada nama tersebut, alat ini akan menunjukkan datanya.  [Harian Rakyat Merdeka]



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya