Berita

Ahmad Bajuri

Wawancara

WAWANCARA

Ahmad Bajuri: Rakyat Garut Nggak Bakal Terprovokasi, Proses Pemakzulan Aceng Tetap Dilakukan

SABTU, 26 JANUARI 2013 | 08:35 WIB

DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat, segera  menindaklanjuti putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan pemberhentian atau pemakzulan Bupati Aceng Fikri.

“Apapun keputusannya tentu akan ditindaklanjuti sesuai meka­nisme yang sudah ba­ku. Se­telah itu ada kewajiban DPRD me­nyam­paikannya ke­pada Men­dagri,’’ kata Ketua DPRD Garut Ahmad Bajuri ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seperti diketahui, Rabu (23/1) MA mengabulkan permohonan DPRD Garut mengenai pemak­zu­lan Bupati Garut Aceng HM Fikri.

Aceng dinilai melanggar sum­pah jabatan   karena sudah meni­kahi seorang ABG, Fanny Ok­to­ra, yang empat hari kemudian di­ceraikannya.

Ahmad Bajuri selanjutnya me­ngatakan,  setelah menerima sa­linan putusan MA, pihaknya akan membahas masalah ini dalam Ra­pat Pimpinan (Rapim), Rapat Ba­mus, dan selanjutnya menggelar si­dang paripurna.

Berikut kutipan selengkapnya;


Apa salinanputusan MA itu belum sampai ke DPRD Ga­rut?

Belum. Kalau salinan putusan itu sudah diserahkan kepada DPRD Garut, tentunya akan di­ba­wa di Rapim, Rapat Bamus dan Ra­pat Paripurna, kan memang mekanisme yang harus dilakukan seperti itu.

Kenapa belum sampai?

Mungkin sedang diproses. Tapi saya tidak tahu persis kapan sali­nan putusan itu sampai ke DPRD Garut. Mudah-mudahan sih tidak terlalu lama.

 

Waktunya hanya 30 hari se­telah putusan itu dibuat, apa ti­dak terlalu mepet?

Lihat saja nanti. Kami juga kan harus melalui tahapan-ta­hapan dan mekanisme-meka­nis­me yang ada.


Lama tidak tahapan dan me­kanismenya?

Tidak kok, ini kan hanya baha­san mengenai putusan MA saja.


Jangan-jangan nanti ada per­debatan?

Saya rasa tidak. Nanti kan surat putusan MA ini disampaikan ke Rapim dan Bamus. Nanti itu dibicarakan dengan seksama.


Apa tidak ada kesulitan, mengingat ada yang men­du­kung Aceng?

Kalau itu ada, tentu kami akan balikkan kepada mekanisme pe­rundang-undangan yang berlaku.  Waktu mengajukan ke MA, kami juga melalui jalur perundang-undangan kan.


Bunakah bisa saja anggota DPRD itu berbalik arah?

Tidak sampai begitu juga. Ka­re­na perbedaan pendapat itu sebe­lum diserahkan ke MA itu kan su­dah selesai. MA pun sudah mem­­bu­­­ka sang­gahan, saya rasa itu su­dah cukup dan tidak ada perde­batan lagi.


Bunakah bisa saja anggota DPRD itu berbalik arah?

Tidak sampai begitu juga. Ka­re­na perbedaan pendapat itu sebe­lum diserahkan ke MA itu kan su­dah selesai. MA pun sudah mem­­bu­­­ka sang­gahan, saya rasa itu su­dah cukup dan tidak ada perde­batan lagi.


Artinya DPRD nggak bakal masuk angin?

Ya. Ini kan sudah terbuka. Bu­kan hal yang bisa disem­bu­nyi­kan. Kalau pun terjadi intrik-in­trik un­tuk mengulur waktu, re­pu­tasi dan partai masing-masing fraksi di­pertaruhkan. Saya po­sitif thin­king saja karena ini su­dah terbuka dan jelas.


Sudah bulat satu suara?

Ya.  Sudah terbuka semua, ma­ka tentunya publik memantau permasalahan ini, baik di daerah maupun pusat.

Saya rasa sekarang ini tidak mungkin satu fraksi pun yang tidak mendukung putusan MA ini karena itu mempertaruhkan ke­perc­ayaan publik.

 

 Bagaimana dengan aksi de­mo dukung  Bupati Aceng?

Kami percaya pada seluruh ma­syarakat Garut. Masyarakat sa­ya rasa sudah cerdas, semua mengedepankan asas hukum dan mengedepankan kepentingan yang lebih besar.


Bagaimana kalau masyara­kat diprovokasi agar serbu ge­dung DPRD Garut saat Rapat Paripurna?

Tidak seperti itu. Semua sudah ta­hu masalahnya. Saya yakin rak­yat Garut nggak bakal terprovo­kasi atas proses pemakzulan Pak Aceng tersebut.


Apakah ada pengamanan khusus?

Itu adalah kewajiban dari apa­rat keamanan untuk melaku­kan pengamanan. KMI sudah la­kukan koordinasi dengan Polres Garut.

 

Aceng akan mengajukan gu­ga­tan, tanggapan Anda?

Apa pun langkah diambil, ti­dak akan mengganggu pemak­zulan itu. Sebab, putusan MA itu ber­­sifat fi­nal, dan  mengikat. Ka­lau Pak Aceng mau melakukan gu­gatan, ya mangga atuh (silakan saja).  [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya