Agung Laksono
Agung Laksono
“Jangan langsung secara emoÂsi karena banjir dan macet, lalu meninggalkan daerah IbuÂkota NeÂgara yang bersejarah ini. MaÂsih banyak solusi lainnya,†kata MenÂko Kesra, Agung LaksoÂno, kepada Rakyat Merdeka, keÂmarin.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kenapa Anda tidak setuju?
Pemindahan Ibukota Negara itu tidak mendesak. Lebih baik menyelesaikan masaÂlah pokok yang terjadi di Jakarta saat ini. Kita jangan cepat meÂnyerah.
Tidak baik kita meninggalkan masalah yang ada. Jakarta itu kan suÂdah membuat kita besar. Nggak boleh dibuat habis maÂnis sepah dibuang.
Mestinya kita berupaya terus memperbaiki, karena masalah banÂÂjir, macet dan lainnya bisa ditangÂgulangi jika semua pihak bersatu, bahu-membahu saÂma-sama memperbaikinya.
Ada usulan yang pindah itu hanya kantor pemerintahan saja seperti Malaysia, tanggaÂpan Anda ?
Itu salah satu opsi. Ibukota tidak pindah, hanya kantor pemeÂrintahannya saja yang pindah seÂperti di Malaysia. Kawasan PuÂt-raÂjaya adalah kantor pemerinÂtahannya, sedangkan ibukotanya tetap Kuala Lumpur.
Apa ini opsi yang bagus?
Untuk sekarang ini opsi itu juga belum menjadi solusi.
Kenapa?
Karena kalau ini dilakukan tenÂtu pemerintah pusat akan mengeÂluarkan anggaran yang tidak seÂdikit. Akan lebih baik kalau kita memperbaiki infrastruktur di DKI Jakarta, seperti memperbaiÂki waduk-waduk yang ada di JaÂkarta.
Lebih baik dan bijak jika angÂgaÂran yang kita miliki untuk peÂmeliharaan aset yang sudah ada daripada membangun aset baru dengan biaya mahal.
Setelah semua dilakukan, tapi banjir belum bisa diatasi, maka pemindahan kantor pemerintahan bisa dilakukan.
Apa solusi macet dan banjir yang menjadi prioritas?
Kalau masalah macet, Pemda di sekitar Jakarta bisa bekerja saÂma membangun infrasÂtrukÂtur saÂrana dan prasarana angkutan massal, baik itu subway maupun monorel.
Kalau masalah macet, Pemda di sekitar Jakarta bisa bekerja saÂma membangun infrasÂtrukÂtur saÂrana dan prasarana angkutan massal, baik itu subway maupun monorel.
Apa aman kalau ada kereta bawah tanah karena banjir?
Kalau banjir itu kan karena tanggulnya tidak diperhatikan peraÂwatannya.
Makanya jangan tunggu akan ada hujan lebat dulu, baru dipeÂrikÂsa. Apa yang bisa diÂkerÂjakan, ya kerÂjakan saja. JaÂngan sampai parah.
Kalau mengatasi banjir?
Banyak caranya kok. Apalagi nanti kalau Banjir Kanal Timur (BKT) sudah disambung dengan soÂdetan, terhubung dengan SuÂngai Ciliwung dan sungai lainÂnya. Maka beban air yang biasaÂnya menuju barat berkurang. SeÂbab, saat banjir lalu BKT keÂnyaÂtaannya kosong.
Solusinya sekarang bagaimana penyaluran air dari luar Jakarta bisa langsung secepatnya dialirÂkan ke laut dan diminimalisir hamÂbaÂtannya. Kalau sekarang kan suÂngai belum dikeruk, masih dangÂkal, badan sungai masih kecil.
Pokoknya kita upayakan terus agar air tidak meluap sampai menggÂenangi rumah–rumah.
Bagaimana dengan sampah?
Saya kira masalah sampah yang dibuang ke sungai adalah fakÂtor kebudayaan saja. MasyaraÂkat diberi penjelasan dan sosialiÂsasi oleh RT dan RW, yakni memÂberiÂkan pandangan bahwa sungai itu bukan sebagai bagian belaÂkang.
Rumah harus menghadap ke depan sungai. Selama ini banyak rumah membelakangi sungai, seÂhingga mereka membuang samÂpah ke belakang rumah seÂenakÂnya, itu harus diubah.
Kalau di negara-negara Eropa rumah dipinggir sungai menghaÂdap ke depan sungai, karena seÂbenarnya sungai yang mengalir dan bersih itu bisa menghiÂlangÂkan stres.
O ya, apa tanggap darurat DKI Jakarta diperpanjang?
Status siaga belum dicopot. KeÂputusan meningkatkan atau meÂnurunkan status tanggap daÂrurat itu diserahkan kepada guÂbernur DKI Jakarta. Tanggap daÂrurat itu kan disampaikan berlaku sampai 27 Januari 2013. Itu bisa diperpanjang, jika banjirnya masih ada dan curah huÂjan yang tinggi terus menerus. ApaÂlagi kalau hujan terus terjadi bisa dipastikan masih akan ada kiriÂman air dari Bogor. Tapi saya berÂharap tidak ada sesuatu yang luar biasa lagi. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32
Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59