ilustrasi/ist
ilustrasi/ist
Wakil Ketua Umum IndoneÂsian National Shipowners AssoÂciation (INSA) bidang AngÂkutan KontaiÂner, General Cargo dan PengemÂbangan Sumber Daya Manusia Asmary Hery mengataÂkan, biaya logistik yang harus diÂkeluarkan pengusaha paling besar ada di pelabuhan laut.
Hery mencontohkan, untuk perÂÂÂÂÂjalanan sebuah kapal dari PeÂlaÂbuhan Tanjung Priok Jakarta ke Pelabuhan Belawan, Medan, biaÂya logistiknya mencapai Rp 6 juÂta. Sebanyak 60 persen biaya itu dihabiskan di pelaÂbuÂhan.
“Kalau rata-rata biaya transÂportsi Jakarta-Medan Rp 6 juta, itu 60 persen paling besar ada di pelabuhan. Stuffing (jasa muat), bongÂkar, muat, lift on lift,†ungÂkap Hery di Menara Kadin, Jakarta, kemarin.
Menurut Hery, kondisi itu diÂperÂparah dengan rencana keÂnaikÂÂan tarif layanan di beberapa pelaÂbuÂhan. Malah, lanjutnya, bebeÂrapa pelabuhan sudah meÂnaikkan tarif layanannya.
“Itu belum mengakomodasi kenaikkan biaya pelabuhan yang rata-rata naik. Di Medan naik, di Pontianak hampir 100 persen. Dari Rp 275 ribu menÂjadi Rp 550 ribu per TEUs (Twenty EquivaÂlent Units),†kata Hery.
Dengan kondisi tersebut, INSA mengusulkan adanya tarif flekÂsibel. Saat ini angkutan antar puÂÂlau paling padat hanya awal dan akhir pekan. Di pertengaÂhan peÂkan, biasanya sepi.
“SeharusÂnya ada tarif pelabuhÂan yang flekÂsibel, sehingga keÂtika arus barang ke tidak padat, bisa turun tarifÂnya,†pintanya.
Hery menilai, Pelindo sebaÂgai BUMN yang mengelola pelabuÂhan di Indonesia terlalu kaku soal tarif dan sering meÂnaikÂkan ongÂkos setiap kali ada sedikit perbaiÂkÂan di dermaga.
Padahal, saat pelabuÂhan berinÂvestasi lebih ke alat bongÂkar muat, seharusnya proÂduktivitas pelaÂbuhÂan naik seÂhingga tarif pelaÂbuhan tidak perlu ikut melonjak.
“Pelindo sering bilang karena sudah beli crane baru, tarif haÂrus kita naikkan. Padahal, angÂgap saÂja dengan alat baru sekaÂrang satu jam bisa handle 30 konÂtainer, berÂarti produktivitas naik dong. Seharusnya tidak diÂterjemahkan ke peningkatan tarif,†bebernya.
Sebelumnya, Direktur Utama Pelindo I Alfred Natsir PT mengÂaÂÂku menyiapkan Pelabuhan BeÂlawan dan Pelabuhan Batu AmÂpar Batam guna menekan biaya logistik nasional.
Untuk itu, pihaknya akan meÂlakukan sosialiasi yang lebih luas kepada para stakeholder utaÂma, daÂlam hal ini pemilik barang, peÂrusahaan pelayaran dan pengelola pelabuhan/TerÂminal Operator sehingga mamÂpu menekan biaya logistik naÂsional hingga 50 persen.
Langkah ini masuk proÂgram Pendulum Nusantara. ProÂgram Pendulum Nusantara terseÂbut akan menghubungkan pelabuhan Belawan, Batam, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar dan Sorong.
“Konsepnya sih sudah bagus, tapi harus ada action yang jelas. Katanya bisa menurunkan biaya Jakarta-Belawan dari Rp 6 juta menjadi Rp 3 juta. BagaiÂmana bisa kalau tarifnya naik terus,†protes Hery. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02
Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30
Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19
Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00
Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50
Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07
Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01
Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45
Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05
Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02