Rachmawati Soekarnoputri
Rachmawati Soekarnoputri
“Saya sempat menangis karena Partai Nasdem merefleksikan pemikiran ayah saya, Bung KarÂno,’’ ujar pendiri Partai PeloÂpor, Rachmawati Soekarnoputri, keÂpada Rakyat Merdeka, kemarin.
Melihat hal itu, anggota Dewan Pertimbangan Presiden tahun 2007-2010 tersebut, merasa terÂtaÂrik bergabung ke Partai Nasdem.
“Saya murni masuk ke Nasdem karena hati nurani. Tidak ada alaÂsan lain. Saya cuma memperkuat posisi institusi parpol tersebut. SeÂbagai politisi saya ingin mengabdi kepada bangsa lewat partai ini agar bangsa ini lebih baik,†paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Apa tidak ada bujukan dari pengurus Nasdem?
Saya masuk dalam partai ini bukan berdasarkan bujukan dan paksaan dari siapapun. Ini dari daÂlam hati saya. Kalau sanubari biÂcara, kayaknya itu sudah jadi panggilan hati. Kebetulan saya dan Nasdem satu jiwa. Pemikiran dan visi misi sama dalam memÂperbaiki kehidupan bangsa.
Bukannya Surya Paloh yang membujuk?
Saya sudah jelaskan tadi, saya tidak dibujuk. Memang saudara saya, Surya Paloh, yang meminta saya bergabung dengan Nasdem. Tapi itu bukan membujuk.
Saya tadinya berkontempelasi, saya ini dulunya nonpartisan. Apa saya tetap jadi nonpartisan. Saya bisa tertarik dan tahu persis garis beÂÂsar partai ini, karena rekan saÂya Surya Paloh bisa meyakinkanÂnya. Tapi karena saya tahu sahaÂbat saya punya visi misi yang saÂma. Akhirnya saya pun bergaÂbung.
Kabarnya Anda masuknya masuk ke Nasdem sempat timÂbulkan friksi internal ?
Saya masuk Nasdem direstui semua pihak kok. Tidak benar semÂÂpat ada konflik. Saya tidak ada perbedaan dengan Surya Paloh, Hary Tanoesoedibjo, atau tokoh Nasdem manapun. Mereka senang dan bangga saya bergaÂbung deÂngan mereka. Mereka malah yakin saya bisa memajuÂkan partai ini secara maksimal dalam Pemilu 2014.
Bukannya Anda dianggap saingan?
Saya dengan sejumlah penguÂrus Nasdem sudah kenal lama. KeÂbeÂtulan kami semua serupa daÂlam ideologi politik, terutama meÂnyangÂkut pemikiran founding faÂther kita, Bung Karno. Negara kita kan berÂsumber pada trisakti, yaitu berdiÂkari dalam ekonomi, poÂlitik yang berdaulat, dan kepriÂbaÂdian daÂlam kebudayaan. MasaÂlahÂnya zaÂman sekarang mulai hiÂlang. Saya dan Partai Nasdem saÂtu garis poÂlitik yakÂni sokongan piÂkiran Bung Karno.
Saya dan teman-teman NasÂdem punya banyak kebersamaan. Kita satu harapan, jalan dan cita-cita dalam bangun bangsa jauh lebih baik. Saya dan teman-teman fokus ingin jadikan Nasdem tak hanya partai politik tapi juga meÂdia alternatif yang bisa beri peruÂbahan signifikan dengan visi misi yang mulia. Apalagi juga banyak orang hebat dengan pemikiran hebat, tentu partai ini bisa jadi partai hebat pula.
Bagaimana Anda melihat sosok Surya Paloh dan Hary Tanoesoedibjo?
Kedua tokoh ini merupakan kunci dalam organisasi. Tentu peÂran ketua umum (Patrice Rio CaÂpella) tak bisa dikesamÂpingÂkan. Partai ini mungkin dipandang kaÂrena beliau. Tapi partai ini bisa beÂsar karena usaha kita semua.
Apa yang menilai kalau SurÂya Paloh menjadi ketua umum, Hary Tanoesoedibjo melakuÂkan perlawanan, apa begitu?
Kami selalu harapkan Surya PaÂloh dan Hary Tanoesoedibjo seÂlalu sinergis untuk memajukan partai ini. Kalaupun ada perbeÂdaan, itu biasa. Saya yakin itu seÂmata hanya dinamika politik daÂlam memaÂjukan partai.
Apa saja persiapan yang sudah dilakukan?
Kita masih membangun diri, kita mau berkembang. Kita masih mencari kader-kader terbaik parÂtai baik dari kalangan muda, toÂkoh-tokoh, kaum elite, kaum proÂfesional hingga semua lapisan. Dalam agenda politik. Kita seÂdang cari kader-kader potensial yang bakal ditempatkan di leÂgislatif. Kita juga menguatkan langkah dan pengaruh politik kita ke seluruh pengurus Nasdem se-nuÂsantara. Intinya kita siap haÂdapi Pemilu nanti.
Kita masih membangun diri, kita mau berkembang. Kita masih mencari kader-kader terbaik parÂtai baik dari kalangan muda, toÂkoh-tokoh, kaum elite, kaum proÂfesional hingga semua lapisan. Dalam agenda politik. Kita seÂdang cari kader-kader potensial yang bakal ditempatkan di leÂgislatif. Kita juga menguatkan langkah dan pengaruh politik kita ke seluruh pengurus Nasdem se-nuÂsantara. Intinya kita siap haÂdapi Pemilu nanti.
Sudah ada bocoran siapa capres dari Nasdem?
Belum ada calon presiden, maÂsih kita timang-timang. Kita maÂsih fokus supaya bisa menang dan raih kursi terbanyak di parlemen. Itu masih rahasia internal partai.
Apa harapan Anda?
Harapan terbesar dan terdekat adalah menang Pemilu 2014, seÂhingga berpengaruh positif terÂhadap kehidupan dan pemÂbaÂngunan bangsa. Ini untuk gerakan perubahan yang kita cita-citakan menjadi kenyataan. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30