Said Aqil Siradj
Said Aqil Siradj
“Kiai NU sudah dewasa dan cerÂdas kok menyikapi gerak langkah poÂlitik,’’ ujar Ketua Umum PenguÂÂrus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurutnya, kunjungan RhoÂma Irama ke sejumlah kiai NU di Jombang, Jawa Timur, merupaÂkan kunjungan biasa. Sama seÂperti kunjungan lainnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Masa biasa sih, bukankah itu bentuk dukungan?
Itu hanya silaturahim deÂngan pesantren dan para kiai. Ini biasa dan normal-normal saja. Para kiai NU sudah mengerti poÂlitik.
Bukankah Rhoma Irama niatÂnya mencari dukungan?
Soal Rhoma Irama memiliki amÂbisi itu adalah hak dia. Tapi seÂkali lagi saya katakan berÂkunjung ke pesantren atau kiai bukan saja dalam rangka penÂcapresan.
Soal apa saja?
Banyak. Ada yang mencari doa restu supaya sukses. Ada yang daÂtang karena ambisi politik ke deÂpan.
Ada yang simpati pada peÂsanÂtren itu, sehingga ingin bantu dan sebagainya.
Dari mana saja itu?
Ya, berbagai profesi dan jaÂbaÂtan. Pokoknya bukan hanya RhoÂÂma Irama, banyak orang dan pejabat penting di neÂgeri ini selaÂlu kunjungi pesanÂtren untuk minÂta dukungan, doa, dan keÂtenaÂngan.
Apa tidak merasa dimanÂfaatkan?
Saya kira para kiai sudah deÂwasa dalam menilai apapun. SuÂdah panjang pengalaman politik para kiai itu.
Saya kira para kiai sudah deÂwasa dalam menilai apapun. SuÂdah panjang pengalaman politik para kiai itu.
Maksudnya nggak terpengaÂruh begitu?
Para kiai NU itu sudah tahu haÂrus bersikap seperti apa. Maka saÂya sangat yakin mereka nggak mungÂkin menjual pengaruhnya, ketokohannya dan wibawanya hanya karena dikunjungi Rhoma Irama.
Ini tentu berbeda dengan Orde Baru. Kalau dulu tidak memberiÂkan dukungan, tantangannya nyaÂwa. Itu sangat mengerikan. Kalau sekarang ini kan tidak begitu lagi.
Ini artinya kiai NU belum memÂberikan dukungan ke RhoÂma Irama?
Betul. Menerima tamu belum tenÂtu itu dukungan politik. Ada taÂmu, tentu kiai menerimanya deÂngan tangan terbuka.
Para kiai itu siapa pun tamunya pasti dihormati dan diterima. Tamunya mulai dari tukang becak sampai pejabat, bahkan presiden pasti disambut dengan baik dan hangat.
Apa ada keuntungan kiai diÂdatangi tokoh dan pejabat?
Tidak ada. Para kiai hanya menjalankan hadist yakni harus menghormati tamu.
Apakah Rhoma sudah meneÂmui Anda?
Ha-ha-ha, belum. Tapi siapaÂpun yang mau bertemu saya di kantor PBNU silakan saja, apaÂpun maksudnya.
Saya terbuka pada siapa saja. Saat Pilgub DKI Jakarta lalu, Alex Noerdin, Jokowi, Hidayat NurÂwahid dan lainnya datang. Tidak ada satupun ditolak.
Apa Anda diberitahu para kiai bahwa mereka dikunjungi RhoÂma Irama?
Kalau kiai itu Pengurus NU pasti memberitahukan PBNU pusat.
Apa benar kiai itu tidak gamÂpang menjual pengaruhnya?
Ya, saya jamin itu. Para kiai NU tidak mudah menjual isu agama untuk kepentingan politik.
Yang terpenting sekarang bagi umat Islam yaitu bisa belajar deÂngan tenang, ibadah tenang, baÂngun Masjid, bangun Madrasah, bisa merayakan maulid Nabi deÂngan aman, nyaman. Tidak masaÂlah siapapun presidennya.
Apa penilaian Anda terhaÂdap Rhoma Irama?
Ini kan untuk presiden. Bukan untuk tentukan Imam Masjid atau ketua LSM. Kita semua tahu kriÂteÂria yang pas menjadi capres itu.
Indonesia ini luas, maka harus orang yang mengerti politik, diteÂrima oleh seluruh lapisan masyaÂraÂkat, baik suku maupun agama, terÂmasuk diterima dunia interÂnasional.
Makanya capres itu harus cerÂdas, memiliki moralitas yang tingÂgi, kualitasnya tinggi, tidak meÂmiliki cacat reputasi, dan agaÂmÂanya kuat. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30