Akbar Tandjung
Akbar Tandjung
Akbar mengaku belum mengeÂtahui usul seperti itu. “Saya tidak dengar langsung ucapan bahwa ada pemecatan terhadap saya,†kaÂta Akbar di Jakarta.
Sebelumnya, Akbar selaku KeÂtua Wantim telah melayangkan suÂrat yang isinya agar capres ParÂtai Golkar, Aburizal Bakrie meÂningkatkan elektabilitasnya menÂjelang Pilpres 2014.
“Surat itu sesuatu hal yang biaÂsa saja karena kita secara periodik meÂlakukan pertemuan dan hasilÂnya disampaikan ke DPP. SebeÂlum Ical dideklarasikan sebagai caÂpres Golkar juga, kita kasih surat kok,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Anda belum tahu adanya usulÂÂan agar Anda diberi sanksi?
Masak sebagai Ketua Dewan Pertimbangan (Golkar), meÂnyamÂÂpaikan surat dan menyamÂpaiÂkan pendapat lalu dijadikan daÂsar untuk mundur? Berarti seÂluruh anggota dewan pertimÂbangÂan juga disuruh mundur dong.
Surat yang Anda kirim itu wajar?
Memangnya tidak boleh kasih masukan. Surat tersebut meruÂpaÂkan hasil keputusan Dewan PerÂtimÂbangan. Sebagai ketua, tentu saya perlu menyampaikan kepada publik.
Semua hal yang saya samÂpaikan dalam rangka mendorong kemenangan Partai Golkar pada 2014. Dengan kemenangan, kita pun semakin percaya diri melangÂkah selanjutnya (pilpres).
Anda ingin partai menang dan calon presiden dari Golkar juÂga menang?
Kurang lebih seperti itu. AbuÂrizal memiliki peluang meraih kemenangan. Itu juga saya samÂpaikan dalam berbagai kesemÂpatan ke daerah. Kemarin, saya ke Blora (Jateng) menyampaikan hal yang sama kok.
Ical masih tersandung baÂnyak masalah, hal ini juga yang Anda soroti...
Biar rakyat yang memilih. KonÂÂsentrasi kami adalah baÂgaiÂmana mendorong elektabilitas AbuÂrizal meningkat. Kalau elekÂtaÂbilitas naik, itu juga mendorong kemenangan tinggi.
Maksudnya?
Sebelumnya kan saya juga seÂnang sekali kalau Aburizal bisa opÂtimis menang 60 persen di pilpres.
Cuma saja kita perlu mengeÂtahui sejauh mana atau dasar apa yang buat Ical memiliki optiÂmisÂme yang tinggi itu kan.
Anda menilainya bagaiÂmaÂna?
Menurut pengamatan sekarang ini, elektabilitasnya memang maÂsih di bawah elektabilitas partai. Jadi, kalau mau menang 60 persen, tentunya hebat sekali.
Menurut pengamatan sekarang ini, elektabilitasnya memang maÂsih di bawah elektabilitas partai. Jadi, kalau mau menang 60 persen, tentunya hebat sekali.
Kenapa begitu?
Karena yang bisa mendapatkan kemenangan di atas 60 persen hanya satu kali yakni pak SBY, itu pun bisa terjadi pada periode keÂdua saja. Tapi kalau Ical meÂmiÂliki optimisme untuk menang seÂperti SBY, ya kami bersyukur. Tapi harus ada indikasi kuat unÂtuk capai itu.
Apa dalam surat itu berisi agar kerja partai harus digenÂjot lebih keras lagi?
Ya. Karena kerja partai yang bagus otomatis target keÂmeÂnangan yang sudah ditetapkan DPP di atas 30-35 persen bisa terÂcapai. Kami tentu sangat berÂkeÂpentingan untuk kemenangan partai.
Kenapa Anda bilang berÂkepentingan untuk Partai GolÂkar menang pemilu?
Dengan menangnya Golkar samÂpai 30-35 persen, tentu bisa langsung mencalonkan presiden tanpa harus berkoalisi. Jika caÂpaian suaranya di pemilu 2014 seperti target yang ditetapkan. ArÂtinya, kami lebih kuat menÂduÂkung capres dan kita memiliki peÂluang menang pilpres juga.
Realistis tidak Ical menang Pilpres satu putaran?
Kenapa tidak. Tapi kan capaian 60 persen adalah suatu hal yang sangat tinggi, apalagi Ical baru perÂtama kali ikut. Tapi saya rasa Ical tentu punya alasan.
Kabarnya Golkar juga telah bekerja sama dengan lembaga survei?
Sepengetahuan saya DPP meÂmang bekerja sama dengan lemÂbaga survei untuk mensurvei keÂpala daerah dan pasti akan meÂlakukan survei capres juga.
Apa hasilnya disampaikan ke Wantim?
Katanya survei Ical sudah ada kenaikan jadi 18 persen, tapi kita perlu memperolah persentase-persentase itu.
Memangnya mau diapakan hasil survei itu oleh Wantim?
Hasil survei yang ada nanti akan kita bandingkan dengan haÂsil survei lembaga survei lainnya. TenÂtunya hasil yang mereka pubÂlikaÂsikan akan dijadikan sebagai pemÂbanding dan pedoman kita. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30