Bagaimana masalah keamaÂnan Natal tahun ini?
Pihak keamanan tentunya tidak mau kecolongan. Meski selama ini penjagaan perayaan Natal cuÂkup efektif dan baik, aparat keaÂmanan terus meningkatkannya..
Apa hanya aparat keamanan saja yang melakukan penjaÂgaan?
Tidak. Kita dalam hidup berÂbangsa dan beragama saling berÂgotong royong. Banser, Pramuka dan Karang Taruna ikut menjaga keamanan Natal.
Sebaliknya ketika di daerah-daerah umat Muslim melaksanaÂkan hari raya besar Idul Fitri atau Idul Adha, umat Katolik, Kristen Protestan dan umat agama lainÂnya sama-sama menjaga keamaÂnan pada saat sholat ied.
Sebaliknya ketika di daerah-daerah umat Muslim melaksanaÂkan hari raya besar Idul Fitri atau Idul Adha, umat Katolik, Kristen Protestan dan umat agama lainÂnya sama-sama menjaga keamaÂnan pada saat sholat ied.
Apa umat Kristiani masih dihantui isu bom?Ah, tidak juga. Kita punya senÂjaÂta yang ampuh yakni persauÂdaÂraÂan. Bayangkan beberapa wakÂtu lalu di Mojokerto ada personel BanÂÂser yang meninggal dunia saat men jaga keamanan Natal di sana. Itu tercatat di Gereja KatoÂlik dunia loh.
Ini bukti bahwa perbedaan keÂyakinan itu membuat kita berÂsaudara, bukan saling memusuhi. Sebagai anak-anak bangsa sudah kewajiban kita untuk merajut semangat persaudaraan meski berbeda agama.
Itu sebenarnya tumbuh di IndoÂnesia seperti persaudaraan umat beragama di Ambon, Flores, MaÂnado, Papua, Medan, Kalimantan dan lainnya. Perbedaan malah menjadikan kita sebagai bangsa yang kuat.
Apakah suasana Natal kali ini ada perbedaan dengan tahun sebelumnya?Tahun ini Natal nampaknya lebih sederhana. Penuh keprihaÂtinan. Memang esensi Natal itu harus dilakukan secara sederhaÂna. Karena yang diharapkan adaÂlah datangnya Natal dapat meÂlahirkan sikap prilaku baru yang baik. Kebiasaan lama yang buruk kita tinggalkan.
Apa harapan umat Kristiani ?Kami berharap negara ini bangkit sebagai negara yang beÂbas dari korupsi dan masalah-masalah lainnya.
O ya, apa kerusuhan Poso mengganggu?Sebenarnya pristiwa itu timbul akibat dari munculnya paham raÂdikalisme. Tapi kalau dari maÂsyarakatnya hubungan antar agaÂma berjalan baik. Umat tidak terÂprovokasi. Sejauh ini masih kuat hubungan dua komunitas itu.
Bagaimana hubungan KWI dengan Anshor?Baik. Sejak awal KWI dan AnÂshor menginginkan perayaan hari besar keagamaan bisa berjalan dengan damai dan tertib, seÂhingga bangsa ini menatap ke deÂpan untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara.
Apa toleransi di Indonesia menurun?Ya. Ini akibat absennya peÂmerintah dalam menindak pelaku kekerasan. Pemimpin harus berÂpihak keÂpada rakyat, mengÂakÂtualisasi nilai-nilai toleransi agar tercipta perdamaian dalam neÂgeri. [Harian Rakyat Merdeka]