Berita

hatta rajasa/ist

Politik

GELAR DIBARTER PROYEK

Hatta Rajasa Merendahkan Martabat Bangsa

SENIN, 17 DESEMBER 2012 | 17:11 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Bantahan pihak Menkoperekonomian rupanya tak mampu menghentikan kabar tentang adanya barter gelar The First Rank of the Order Diplomatic Service Merit yang diterima Hatta Rajasa dari pemerintah Korea Selatan dengan 8 proyek dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) senilai 50 miliar dolar AS.

Koordinator Koalisi Anti Utang (KAU), Dani Setiawan, mengatakan Hatta Rajasa seharusnya belajar dari mantan Wakil Presiden Muhammad Hatta yang tidak sekali pun menggunakan kekuasaannya untuk memperdaya rakyat dan bangsa sendiri, seraya bersikap ramah kepada pihak kapitalis asing untuk mendapat puja-puji dan keagungan diri.

"Para elit Indonesia seharusnya malu menerima gelar-gelar dari pemerintahan negara lain. Sebab, dengan minimnya prestasi di dalam negeri serta rendahnya semangat patriotis dalam memperjuangkan kepentingan nasional dalam diplomasi pemerintah di luar negeri di bidang politik maupun ekonomi, gelar-gelar tersebut justeru dapat dipahami sebagai penghinaan dan merendahkan martabat bangsa Indonesia," katanya kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (17/12).

Menurut dia politik pemberian gelar yang diterima Hatta atau gelar ksatria dari Ratu Inggris yang diterima Presiden SBY dengan menukar proyek Blok Tangguh Train III awal November 2012, dapat menjurus pada pemahaman bahwa elit Indonesia bisa dibeli dengan gelar untuk ditukar dengan proyek-proyek yang menghasilkan keuntungan ekonomi berlimpah.

Ditambahkan, barter gelar oleh Hatta semakin menegaskan posisi sebagian besar elit Indonesia yang cenderung menjadi pelindung atau centeng-centeng modal internasional, memberi karpet merah kepada pihak kapitalisme asing untuk mengeruk keuntungan di Indonesia.

"Penganugrahan gelar yang merupakan balas jasa atas pemberian proyek miliaran dolar adalah skandal diplomatik yang merendahkan martabat bangsa Indonesia," demikian Dani.

Gelar The First Rank of the Order Diplomatic Service Merit sudah diberikan pemerintah Korea Selatan melalui dubesnya di Jakarta kepada Hatta Rajasa pada Jumat (12/12) lalu di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.

Menurut pengamat ekonomi dari Indonesia for Global Justice, Salamuddin Daeng, gelar tersebut dibarter dengan penyerahan 8 mega proyek MP3EI oleh Hatta kepada Korea Selatan. Diantaranya proyek jembatan Selat Sunda, proyek gas alam terkompresi (compressed natural gas/CNG), pembangunan rel kereta api Bengkulu-Muara Enim, restorasi Sungai Ciliwung, pembangunan kluster industri berbasis pertanian, pembangunan jembatan Batam-Bintan, pembangunan pembangkit batubara di Sumatera Selatan, dan pembangunan kantor cabang perusahaan kapal asal Korea Selatan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya