Ruhut Sitompul
Ruhut Sitompul
“Yang berhak memecat saya di DPP Partai Demokrat adalah Pak SBY. Nasib saya di Demokrat terÂgantung Presiden SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat,’’’kata Ruhut Sitompul keÂpada Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Saan MusÂtofa menjelaskan, Ruhut SiÂtomÂpul sudah dipecat di DPP sejak September 2012.
“Sejak September ketika daftar ke KPU, salah satu syarat keÂpeÂnguÂÂrusan. Bahwa ada penyegaran dan rotasi, pak Ruhut diganti KoÂmar. Ruhut sebagai anggota biasa,†ujar Saan.
Ruhut Sitompul selanjutnya mengatakan, sekarang ini sedang dilaksanakan Silatnas Partai Demokrat, sehingga belum bisa bertemu SBY. Tapi pertemuan segera dilakukan.
“Tunggulah, saya pasti berÂbicara dengan Pak SBY soal itu. Sekarang kan masih Silatnas,’’ kata anggota Komisi III DPR itu.
Berikut kutipan selengkapnya;
Apa SBY bersedia menerima Anda?
Saya kira ya. Sebab, Saya ini sangat dekat dengan beliau. Saya hanya ingin kepastian soal kabar itu.
Pak SBY kan tahu bahwa saya rela meninggalkan partai besar seÂbelumnya (Partai Golkar) lalu bergabung ke Partai Demokrat. Ini saya lakukan karena melihat keÂteÂladan, kenegarawanan, kejuÂjuran, kecerdasan, dan ketulusan Pak SBY.
Bagaimana kalau SBY meÂnyeÂtuÂjui pemecatan Anda itu?
Saya patuh dengan Pak SBY. Saya mengalir saja apapun kepuÂtusan yang diambil. Selama ini kan saya tidak pernah meminta-minta. Intinya nasib saya di Demokrat tergantung Presiden SBY selaku Ketua Dewan PemÂbina Partai Demokrat. Saya nuÂrut saja apa pun yang dipuÂtuskan Pak SBY.
Anda tahu alasan peÂmeÂcatan itu?
Secara langsung saya tidak tahu. Tetapi katanya ada peÂnyeÂgaran. Apanya yang disegarkan. Kalau sekelas Ruhut disegarkan, pasti banyak yang kaget. Apanya yang disegarkan. Masa memÂbuang orang-orang bersih. Ada apa ini sebenarnya, aneh kan.
Makanya banyak yang bilang ke saya, ketika Partai Demokrat mulai karam, Ruhut yang selalu pasang badan. Tapi sekarang ada kabar dipecat.
Kira-kira apa alasan spesifik soal pergantian itu?
Saya menilai pemecatan ini karena saya sering meminta agar Anas Urbaningrum mundur dari Ketum.
Anda merasa tersakiti?
Nggak dong. Karena hidup saÂya ini mengalir. Itu semua sudah jalan Tuhan. Kan selama ini aku tiÂdak tahu bahwa ternyata penÂdukung saya banyak sekali. BahÂkan dengan adanya kabar ini, ribuan SMS yang masuk ke saya.
Apa isinya?
Mendukung saya untuk terus maju. Bahkan ada yang meneleÂpon dari parpol lain yang meÂminta saya bergabung agar partai itu lolos parliamentary threshold saat pemilu nanti.
Anda tertarik dengan tawaÂran ke partai lain itu?
Tidak dong. Saya sudah berÂjanji ke diri saya sendiri bahwa Demokrat bukan partai saya yang pertama, tapi partai saya yang terakhir.
Bagaimana kalau Anda diÂminÂta keluar dari Partai DeÂmokrat?
Saya baru keluar dari Partai Demokrat secara ksatria kalau yang memberhentikan itu Pak SBY. Sebenarnya sudah hampir satu tahun mereka meminta agar saya dipecat.
Anda merasa digulingkan?
Ya, kalau benar kabar itu. Orang-orang di lingkungan Anas yang menginginkan saya dipecat. Saya tidak setuju dengan permaiÂnan semacam itu.
Siapa orang-orang itu?
Saya rasa tidak perlu disebutÂkan namanya siapa saja. Coba lihat saja, dulu mereka itu seperti apa dan ekonominya bagaimana. sekarang sudah jadi bos semua kan.
Apa Anda tetap vokal?
Ya dong. Saya tetap mengeÂluarÂkan pernyataan seperti biasa. Jabatan itu bukan segalanya. SeÂmua orang sudah kenal siapa saya. Seharusnya mereka malu kepada Pak SBY sebagai pendiri Partai Demokrat bersama 99 deklarator.
Mereka boleh memberhentikan saya dari posisi itu. Tapi saya teÂtap kader partai. Di DPR, saya teÂtap sebagai Ketua Komisi PolÂhukam MPR. Saya tetap penceraÂmah 4 pilar berbangsa dari SaÂbang sampai Papua. Banyak jaÂbatan lainnya. Ini semuanya demi Partai Demokrat.
Apa kejadian ini membuat Partai Demokrat terpecah?
Nggak dong. Kita harus sabar. Tetapi dengan adanya kabar ini, kawan-kawan banyak yang kaget. Sebab, selama ini saya yang mati-matian membela Partai Demokrat. Itu kata mereka. Bahkan ada yang bilang, kalau tidak ada saya, sudah karam partai ini. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30