Berita

ilustrasi, Bus Gandeng Baru Transjakarta

On The Spot

Kabin Sopir Terpisah Dari Kursi Penumpang

Menjajal Bus Gandeng Baru Transjakarta
SABTU, 15 DESEMBER 2012 | 09:45 WIB

Akhir bulan ini, armada bus Transjakarta yang sudah beroperasi sejak 2004 akan diganti. Penggantinya, sudah nongkrong dan sedang menunggu pengoperasian.

Sebanyak 23 dari 66 bus Tran­sjakarta yang dibeli Peme­rintah DKI Jakarta dari Zhong Tong, Cina tiba di Pelabuhan Tan­jung Priok pekan lalu. Dari pe­labuhan, bus-bus tersebut dibawa ke bekas pool Damri di Jalan Raya Pesing, Jakarta Barat me­lalui jalur darat.

Seperti apa model bus baru Transjakarta tersebut? Yuk kita intip ke bekas pool Damri yang kini sudah diganti menjadi tempat mangkal bus Transjakarta. Kare­na selain ada tanah kosong yang cukup luas untuk dijadikan te­m­pat parkiran.

Disini juga ada SPBG (stasiun pengisian bahan ba­kar gas) yang merupakan ba­han bakar bagi Transjakarta untuk beroperasi.

Hadad dan rekannya asyik me­ngelap bodi bus di bagian sam­ping dekat pintu masuk. Dua em­ber, satu botol plastik pembersih kaca serta kaleng cairan anti karat berada tidak jauh dari tempat ber­diri dua pria yang merupakan pe­tu­gas keamanan pool.

Usai mengelap separuh bodi dibagian samping kanan, Hadad kemudian mencelupkan kain lap yang dipegangnya ke air. Lalu lap diperasnya hingga setengah ke­ring. Tak lupa, dituangnya cairan anti karat di lap yang tadi di­perasnya.

Perlahan dia gosok tulisan Zhong Tong yang menempel di body bus. Tulisan itu terbuat dari bahan berupa alumunium. Hanya beberapa usap, tulisan tersebut tampak lebih mengkilap dari sebelumnya.

“Biar bus baru, perawatan ha­rus tetap dilakukan. Meskipun ti­dak ada yang rusak, saat tiba dan parkir disini kondisinya kotor oleh debu atau lumpur sewaktu di jalan,” terang Hadad sambil melanjutkan kerjanya.

Pria berbadan kurus ini me­nga­takan, dia bekerja di sini bukan untuk menjaga pool tapi juga tu­rut membantu perawatan bus. Apalagi, sekarang musim hujan. Sebentar panas, lalu hujan lagi.

“Pool ini kan bekas Damri, bu­kan tempat parkir tertutup. Ma­ka­nya bus yang ada disini kepa­na­san dan kehujanan setiap ha­ri­nya,” kata Hadad sambil m­e­nun­juk ke lingkungan sekitarnya.

Memang benar, pool 23 bus baru milik Pemrov DKI hanyalah berupa lahan parkir tanpa atap. Lantainya yang dilapisi aspal yang terlihat mengelupas di be­be­rapa titik.

Di atas lahan yang bentuknya memanjang ini memang ada 23 bus yang terparkir. Dari warna cat­nya yang masih mengkilap, bisa dipastikan bahwa semuanya memang masih baru. Karet roda ban juga tampak masih hitam mengkilat menandakan jarang dipakai.

“Itu memang bus baru yang nan­ti akan dipakai buat Trans­ja­kar­ta. Itu dibeli langsung dari Cina lho. Bentar lagi kabarnya, akan datang bus serupa dalam jumlah yang lebih besar,” terang Hadad.

Apa bedanya dengan bus sebe­lumnya? Pengamatan Rakyat Mer­deka, tampilan luar bus ini su­dah terlihat perbedaannya de­ngan bus Transjakarta seb­e­lum­nya. Mulai dari bagian depan su­dah bisa terlihat perbedaannya. Bus ini bentuknya sedikit mo­nyong ke depan, tidak kotak se­perti bus sebelumnya.

Kaca spion yang ada di kanan dan kiri bus bukan terbuat dari gagang kecil biasa, seperti yang di bus yang lama. Pada bus baru ini, kaca spion dipasang pada ga­gang besar berbentuk ‘L’. Karena panjang dan besar, gagang spion ini posisinya sedikit lebih maju dari kepala bus.

Bus-bus baru ini juga belum ditulis dengan nama Transjakarta seperti armada yang saat ini ber­operasi. Di bagian kiri bus hanya terlihat tulisan Zhong Tong yang merupakan tempat memproduksi kendaraan tersebut.

“Dan semua bus disini adalah bus gandeng. Saat dikirim kon­disinya memang sudah begitu. Sama seperti bus Transjakarta yang ada di beberapa koridor,” kata petugas tersebut.

Bagaimana kondisi dalam bus?

Tanpa menunggu lama, Hadad pun mengajak Rakyat Merdeka menuju salah satu bus di bagian te­ngah. Pintu bus di bagian sam­ping pengemudi terlihat terbuka.

Memasuki pintu depan bus, Anda akan merasa sedang berada di dalam ruang masinis kereta. Kenapa? Karena di kabin depan bus baru ini didesain khusus hanya untuk sopir dan seorang asisten.

Persis di belakang kursi sopir, terdapat dinding pembatas yang memisahkan kabin sopir dengan penumpang. Dinding pembatas ini terbuat dari besi baja. Di te­ngah dinding pelapis ini terdapat pintu dengan bahan yang sama.

Melalui pintu itu, Rakyat Mer­deka bisa masuk ke dalam tempat duduk penumpang. Bila Anda per­nah naik kereta commuter line, gerbong penumpangnya mi­rip dengan yang ada di bus ini.

Kursi plastik sebagai tempat du­duk penumpang letaknya me­nyamping, menyender di dinding kaca dan bodi bus. Ada juga kursi yang dipasang di bagian belakang bus dengan posisi menghadap kedepan. Kursi ini memiliki dua warna, biru dan merah.

Mirip dengan commuter line karena tempat duduk penumpang ini disekat-sekat dinding plastik. Satu blok, ada yang terdiri dari lima pasang kursi. Jumlah kese­luruhan kursi ada 40 buah.

Setiap sekat yang ada pada kursi dihubungkan pada tiang-tiang besi yang berdiri tegak. Dari tiang ini pula, 140 pegangan ta­ngan dihubungkan dengan tiang yang jenis dan ukurannya sama.

Bukan hanya kursi dan pega­ngan tangan, bagian dalam bus ini juga dilengkapi dengan per­leng­kapan pengamanan. Di beberapa bagian dinding, tersedia 5 tabung pemadam kebakaran. Ada juga 7 palu besi yang menempel tidak jauh dengan tabung pemadam kebakaran. Palu ini dipakai untuk memecah kaca bus bila dalam kon­disi darurat.

Karena ini bus gandeng, ten­tunya badan bus lebih panjang dari kendaraan lainnya. Dengan bentuknya yang memanjang ini, bus ini pun menyediakan 3 pintu otom­atis untuk akses ke luar ma­suk penumpang.

Setiap 5 Tahun Diremajakan

Kepala Badan Layanan Umum (BLU) M Akbar merencanakan baru akan mengoperasikan ar­mada baru Transjakarta yang di­beli Pemerintah DKI dari Zhong Thong Cina, akhir Desember ini. Ini sekalian menunggu bus-bus yang lain tiba dari negara tirai bambu.

Untuk proyek penambahan armada Transjakarta ini, kata dia, Pemda DKI membeli 66 bus baru. Saat ini yang sudah dikirim dan sudah tiba di Jakarta baru 23 unit. Sisanya belum dikirim.

“Sisanya yang 43 unit lagi akan datang pada awal Januari 2013. Mungkin sekitar tanggal 2 dan 3 Januari. Ini lebih cepat dari ja­d­wal sebelumnya,” terang Akbar.

Enam puluh enam bus baru ini akan dioperasikan di dua koridor. Yakni Koridor I dan Koridor 8. Ko­ridor I memiliki trayek Blok M-Kota yang transit di Harmoni. Se­­dangkan Koridor 8 Lebak Bu­lus-Harmoni. Masing-masing ko­ridor mendapat 33 bus.

Untuk tahap awal, bus baru ini akan dioperasikan di Koridor I. Sebab, bus-bus yang disediakan untuk koridor ini sudah datang dan siap beroperasi.

“Sekarang busnya masih dalam proses surat menyurat seperti STNK, buku KIR, ya mudah-mu­dahan pertengahan Desember bisa dioperasikan,” ujarnya dia.

Gubernur DKI Joko Widodo me­ngatakan, pembelian 66 bus baru ini untuk mewujudukan alat transportasi massal yang aman dan nyaman bagi penumpang. Ia berjanji setiap lima tahun akan melakukan peremajaan bus-bus Transjakarta.

“Misalnya ada bus Tran­s­ja­karta yang terbakar. Ternyata ke­tika dicek, bus itu umurnya sudah tua. Lha gimana, wong sudah tujuh tahun umurnya. Seharusnya setiap lima tahun diganti armada busway, diperbarui karena me­nyangkut pelayanan publik dan keselamatan penumpang,” ujar pria yang akrab dipanggil Jo­kowi ini.

Pemerintah DKI merenca­na­kan menyediakan sebanyak 700 bus baru untuk mengganti 567 bus Transjakarta yang sudah ber­operasi di 11 Koridor. Pergantian bus ini dilakukan secara bertahap. Tahun ini ada disediakan 100 bus baru. Enam ratus bus akan di­da­tangkan tahun depan.

Bukan hanya itu, Jokowi juga berjanji akan menyediakan bus Transjakarta khusus wanita. Pelecehan terhadap penumpang wanita bisa dihindari jika mereka berada di dalam bus yang penum­pangnya sejenis.

Namun kepastian soal bus khu­sus wanita ini, menurut Jokowi masih menunggu Januari tahun depan. Sebab, pada bulan itu Pe­merintah DKI sudah melakukan penambahan bus dan mulai me­ngoperasikannya.

“Kami mau lihat di lapa­ngan­nya seperti apa, kalau memang su­dah tidak desak-desakan lagi ya mungkin tidak, tapi kalau masih desak-desakan ya mungkin di­adakan yang bus khusus (wa­nita),” katanya.

Cegah Copet, Bus Dipasang Kamera CCTV

Bus yang didatangkan dari Cina dilengkapi dengan kamera CCTV. Pengemudi dan oper­a­tor bus bisa memantau situasi yang terjadi di dalam angkutan massal. Pemasangan kamera pengawas ini untuk mencegah pencopetan maupun pelecehan terhadap penumpang wanita.

Pengamatan Rakyat Mer­de­ka, di setiap bus ada lima ka­me­ra pengawas yang dipasang di beberapa sudut. Tiga kamera untuk memantau penumpang yang duduk di kursi. Satu ka­me­ra di depan di sebelah sopir. Satu lagi di bagian belakang.

Kamera pengawas dipasang di langit-langit. Karena itu, se­tiap penumpang yang ada di da­lam bus, baik duduk atau berdiri akan dipantau kamera yang di­pasang persis di atas kepala.

Kepala Badan Layanan Umum (BLU) M Akbar me­nga­takan salah satu tujuan pe­ma­sa­ngan kamera pengawas ini un­tuk mengurangi aksi kri­mi­nalitas di atas bus Transjakarta. Lewat kamera ini, semua sepak terjang para penumpang selama di dalam bus bisa terpantau.

“Bus baru dilengkapi CCTV se­hingga ada rekamannya. Po­sisinya di samping, ada petugas on board di bus,” jelasnya.

Pengelola bus Transjakarta sengaja mengadakan bus model gandeng agar bisa mengangkut penumpang lebih banyak. Bus biasa hanya mampu me­ngang­kut maksimal 85 penumpang saja. “Tapi bus gandeng ini mam­pu mengangkut 160 pe­numpang,” jelasnya.

Tak hanya itu, bus ini ramah lingkungan. Sebab, mesinnya su­dah menggunakan Euro 5 bu­kan Euro 3 yang dipakai bus Transjakarta sebelumnya.

Separator Sudah Ditinggikan, Satpol PP Sterilkan Jalur

Bukan hanya bus yang di­gan­ti, separator dan halte bus Trans­­jakarta juga akan menga­lami peremajaan. Separator akan ditinggikan karena tak di­masuki kendaraan lain. Se­dangkan halte penumpang di­buat lebih besar.

Dinas Perhubungan (Dishub) Udar Pristono mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan peninggian separator busway di beberapa koridor. Sisanya, di­la­kukan tahun depan sambil me­nunggu anggarannya.

Ada lima koridor yang se­dang dalam tahap peninggian se­parator. Yakni Koridor 2, 3, 5, 6 dan 8. Peninggian separator di lima koridor ini ditargetkan selesai akhir tahun ini.

Menurut Pristono, setiap ko­ridor memiliki panjang sampai 15 kilometer. Bila dua arah, maka panjangnya jadi 30 ki­lo­meter. Namun pihaknya hanya bisa melakukan peninggian se­parator sepanjang enam ki­lo­meter saja. “Anggaran se­pa­ra­tor sekitar Rp 23 miliar.

Peninggian separator ini me­ru­pakan salah satu upaya untuk mensterilkan koridor busway dari kendaraan lain. Sejumlah pe­tugas juga ditempatkan di se­jumlah titik untuk menghalau kendaraan di luar bus Trans­jakarta yang hendak masuk jalur busway.

Untuk menghalau kendara­an lain dari jalur busway, Di­nas Per­hubungan bekerja sama de­ngan Satuan Polisi Pa­mo­ng­pra­ja. Ia berharap ada 3 ribu ang­gota Satpol PP yang bisa me­m­bantu sterilisasi jalur busway.

“Kalau jalur steril, kec­e­la­ka­an berkurang. Lajur busway lan­car. Makanya akan terjadi perubahan besar-besaran di tahun 2013 ini,” kata Udar.

Halte sebagai stasiun pember­hen­tian bus juga akan diper­be­sar ukurannya. Tujuannya agar para penumpang lebih nyaman saat menunggu bus. Tidak ber­desak-desakan. Biasanya ini ter­jadi saat jam berangkat dan pu­lang kerja. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Kasus Korupsi PT Timah, Sandra Dewi Siap jadi Saksi Buat Suaminya di Depan Hakim

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:05

Banjir Rendam 37 Gampong dan Ratusan Hektare Sawah di Aceh Utara

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:00

Perkuat SDM, PDIP-STIPAN kembali Teken MoU Kerja Sama Bidang Pendidikan

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:46

Soal Kementerian Haji, Gus Jazil: PKB Banyak Speknya!

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:34

Pemerintah Harus Bangun Dialog Tripartit Bahas Kenaikan UMP 2025

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:24

PWI Sumut Apresiasi Polisi Tangkap Pembakar Rumah Wartawan di Labuhanbatu

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:15

Kubu Masinton Pasaribu Berharap PTTUN Medan Tolak Gugatan KEDAN

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:59

PKB Dapat Dua Kursi Menteri, Gus Jazil: Itu Haknya Pak Prabowo

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:54

MUI Minta Tokoh Masyarakat dan Ulama Turun Tangan Berantas Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:43

Bertemu Presiden AIIB, Airlangga Minta Perluasan Dukungan Proyek Infrastruktur di Indonesia

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:22

Selengkapnya