Heru Lelono
Heru Lelono
Begitu diungkapkan Staf KhuÂsus Presiden Bidang KoÂmuÂnikasi dan InÂformasi, Heru LeloÂno, kepaÂda RakÂyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
“Pak SBY merasa terpukul atas kaÂsus Andi itu. Tapi kan sebagai seÂorang pemimpin tidak sampai menangis. Harus tetap bekerja, kaÂrena kabinet ini tidak boleh terÂgantung satu orang saja,†paparnya.
Seperti diketahui, Andi MalÂlaÂrangeng mengundurkan diri dari Menpora dan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat setelah KPK menetapkan sebagai terÂsangÂka dan dicekal ke luar negeri.
Heru Lelono selanjutnya meÂngaÂtakan, sebagai kepala negaÂra, SBY tidak akan melakukan interÂvensi, meski Andi sebagai kader Demokrat dan pernah menjadi Juru Bicara Presiden SBY.
“SBY menginginkan agar huÂkum benar-benar ditegakkan,†katanya.
Berikut kutipan selengkapnya:
SBY hanya merasa terpuÂkul?
Saya rasa, hati Pak SBY juga teÂrenyuh. Kenapa harus melaÂkukan itu. SBY juga sedih, kok meÂlakukan hal seperti itu. SeÂbagai manusia kan sedih. Tetapi sebagai kepala neÂgara, SBY tetap fokus pada pekerjaannya.
   Â
Kalau merasa terpukul, keÂnapa dikabulkan perminÂtaan mundur Andi Mallarangeng?
Alasan Andi mundur kan logis. Kalau seorang menteri dicekal ke luar negeri, tentu pekerjaannya terganggu. Andi tidak ingin gara-gara dia, kinerja kabinet tergangÂgu. Selain itu, Andi juga ingin konsentrasi menghadapi proses hukum tersebut.Â
Makanya Pak SBY mengabulÂkannya. Padahal, sebenarnya AnÂdi berprestasi menjadi MenÂpora seperti diungkapkan SBY.
Langkah mundur itu menurut saya juga sudah tepat. Patut kiÂta berikan apresiasi, Andi deÂngan cepat mengajukan peÂngunÂÂduran diri.
Kenapa Anda bilang begitu?
Andi tidak mengundurkan diri pun, akan dinonaktifkan. Saya sangat yakin karena saya tahu perÂsis karakter Pak SBY. Beliau tiÂdak akan berubah. Jika sudah ditetapkan menjadi tersangka, pasti dinonaktifkan. Sikap Pak SBY tentang penegakan hukum itu ada dua.
  Â
Apa saja itu?
Pertama, jangan mudah menÂjadikan orang tersangka apabila bukti-buktinya belum terlalu kuat. Orang yang jadi tersangka itu kan dengan sendirinya sudah meÂrasa terpenjara. Padahal terÂsangka itu belum tentu bersalah. Di Indonesia, kalau sudah jadi tersangka, nama baik hingga ke keluarganya bisa habis.
Kedua, apabila bukti-bukÂtinya sudah betul-betul kuat bahÂwa dia melanggar hukum, maka harus segera dijadikan tersangka dan diadili. Jangan ditunda-tunda.
Jika sudah kuat buktinya, tapi tidak segera jadi tersangka, maka bisa saja terjadi intervensi. KareÂna duit itu akan berjalan kemana-mana, sehingga nantinya penegak hukum terganggu.
Apa Anda yakin SBY tidak intervensi?
Ya. Kalau untuk penegakan huÂkum dan pelanggaran hukum, Pak SBY sudah memberikan contoh. Beliau tidak akan meÂlihat siapa orangnya. M NazaÂrudin dan AngeÂÂlina Sondakh kan dari Partai DeÂmokrat. Bahkan, beÂsannya senÂdiri pun, diserahÂkan kepada huÂkum. Meski pun itu menyaÂkitÂkan.
Bahkan, ada yang menilai bahÂwa Pak SBY ini tega terhadap beÂsannya itu. Tapi, kalau bicara tenÂtang hatinya Pak SBY, pasti teÂrenyuh dan sakit. Tapi kan Pak SBY tidak boleh mengintervensi meski punya kekuasaan.
Saya berani jamin beliau tidak akan melakukan intervensi. Saya tahu betul Pak SBY. Beliau taat huÂkum. Kan sudah banyak buktiÂnya bahwa Pak SBY tidak pernah intervensi.  Â
Apakah kasus ini akan mengÂganggu kinerja pemeÂrinÂtah?
Tentunya Pak SBY berharap tidak akan terganggu. Kalau ada angÂÂgota kabinet yang terkena sanksi hukum kareÂna melanggar huÂÂkum, sebetulnya itu bukan meÂlemahkan kabinet, tapi justru menguatkan.
  Â
Kenapa seperti itu?
Dengan adanya kasus itu memÂbuat kabinet ini benar-benar berÂsih. Para menteri itu mikir-mikir untuk melakukan korupsi. Sebab, kalau diproses secara hukum, pak SBY tidak akan membela.
Apa harapan SBY yang Anda tahu?
SBY pernah mengatakan, peÂneÂgak hukum ini tidak boleh berÂpolitik. Beliau berharap, jangan sampai penegak hukum teÂracuni atau terpengaruh masaÂlah-maÂsalah politik. Tapi harus bekerja secara profesional. [Harian Rakyat Merdeka]
SBY pernah mengatakan, peÂneÂgak hukum ini tidak boleh berÂpolitik. Beliau berharap, jangan sampai penegak hukum teÂracuni atau terpengaruh masaÂlah-maÂsalah politik. Tapi harus bekerja secara profesional. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45
Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37
Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42
Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32
Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59