Zulkarnaen
Zulkarnaen
“Saya bingung kok kasus itu di siÂtu-situ saja,’’ ujar Megawati menyampaikan sambutan dalam pengaÂnuÂgeÂraÂhan Megawati SoeÂkarÂÂnoÂputri Award 2012, di markas DPP PDI PerÂjuangan, Lenteng Agung, Jakarta.
Entah ada kaitannya atau tidak, malamnya pimpinan KPK meÂnyatakan Menpora Andi MallaÂrangeng menjadi tersangka dalam kasus itu.
Wakil Ketua KPK Busyro MuÂqoddas membenarkan penetapan tersangka itu. “Iya. Dalam surat ceÂgah disebutkan untuk perkara atas nama AAM (Andi Alfian MalÂlarangeng),†kata Busyro.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen mengaÂtaÂÂkan, pihaknya serius menaÂngani kasus Hambalang. BuktiÂnya sudah ada perkembangan mengeÂnai penanganan kasus tersebut.
“Dikritik atau tidak, kami seÂrius menangani kasus HambaÂlang dan kasus lainnya,’’ ujar ZulÂkarnaen kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya:
Dengan perkembangan kaÂsus Hambalang ini, apa KPK seÂmakin serius?
Ya. Kami selalu serius kok. Apalagi sudah ada perkemÂbanganÂnya, kami makin serius lagi.
Apakah nanti ada penamÂbahan tersangka?
Pokoknya kita kerja dulu. KaÂlau ada informasi penting dan reÂleÂvan. Kami berharap masyarakat bisa sampaikan kepada KPK biar lebih cepat kerjanya.
Apa penetapan tersangka terÂhaÂdap AAM itu sudah dibiÂcarakan dengan semua pimÂpinan KPK?
Persepsi harus kami samakan dulu dari perbedaan untuk bisa saÂling memahami. Hal itu dimakÂsudkan supaya kelima pimpinan KPK dalam satu persepsi agar lebih kuat dan bagus.
Memang buktinya sudah lengkap?
Kalau bukti itu sebenarnya kan sudah ada lama dan dilakukan penyeÂlidikan, sehingga tidak sulit.
Lalu kenapa AAM baru dicekal?
Kita kan harus mengumpulkan bukti pendahuluan, yang kita nilai kuat tentu harus sama-sama dinilai kuat oleh ke lima pimÂpinan KPK.
Pencekalan ini sudah sesuai data-data yang diperoleh, kita cekal tentu ada keperluannya. TiÂdak mungkin kita cekal kalau datanya tidak punya dan lengkap.
O ya, KPK kekurangan peÂnyiÂdik sehingga penuntasan kaÂsus korupsi terhambat, apa yang dilakukan KPK?
Kalau dibilang kurang, jelas kuÂrang. Tapi kita berusaha seopÂtimal mungkin bekerja dengan yang ada sekarang. Makanya kita mengatur supaya kerja penyidik yang kita miliki bisa bekerja sebaik mungkin.
Memang yang ada saat ini berapa penyidik?
Kalau jumlah persisnya saya tidak ingat.
Banyak dari kepolisian atau kejaksaan?
Kalau jumlah sepertinya hamÂpir seimbang. Kalau masalah cukup atau tidak kita lihat sudut panÂdaÂngnya dari mana juga. SebetulÂnya kalau dibilang cuÂkup dibanÂdingkan dengan perÂkaÂra yang seÂkian banyak dan beÂsar tentu tidak cukup.
Apakah itu membuat KPK lemah?
Itu kan bahasa umum yang diungkapkan masyarakat. Kalau kurang, ya memang kurang. Tapi kan kami harus tetap jalan terus memberantas korupsi di IndoneÂsia. Pada dasanya kami juga menginginkan perkara itu tidak berlama-lama mandek. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30