Berita

Zulkarnaen

Wawancara

WAWANCARA

Zulkarnaen: Dikritik Atau Tidak, Kami Serius Menangani Kasus Hambalang

JUMAT, 07 DESEMBER 2012 | 08:20 WIB

Siang kemarin, Megawati Soekarnoputri mengkritik KPK soal kasus Hambalang yang penanganannya tidak berkembang.

“Saya bingung kok kasus itu di si­tu-situ saja,’’ ujar Megawati  menyampaikan sambutan dalam penga­nu­ge­ra­han Megawati Soe­kar­­no­putri Award 2012, di markas  DPP PDI Per­juangan, Lenteng Agung, Jakarta.

Entah ada kaitannya atau tidak,  malamnya pimpinan KPK me­nyatakan Menpora Andi Malla­rangeng menjadi tersangka dalam kasus itu.

Wakil Ketua KPK Busyro Mu­qoddas membenarkan penetapan tersangka itu. “Iya. Dalam surat ce­gah disebutkan untuk perkara atas nama AAM (Andi Alfian Mal­larangeng),” kata Busyro.

 Menanggapi hal itu, Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen menga­ta­­kan, pihaknya serius mena­ngani kasus Hambalang. Bukti­nya sudah ada perkembangan menge­nai penanganan kasus tersebut.

“Dikritik atau tidak, kami se­rius menangani kasus Hamba­lang dan kasus lainnya,’’ ujar Zul­karnaen kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Berikut kutipan selengkapnya:

Dengan perkembangan ka­sus Hambalang ini, apa KPK se­makin serius?

Ya. Kami selalu serius kok. Apalagi sudah ada perkem­bangan­nya, kami makin serius lagi.

Apakah nanti ada penam­bahan tersangka?

Pokoknya kita kerja dulu. Ka­lau ada informasi penting dan re­le­van. Kami berharap masyarakat bisa sampaikan kepada KPK biar lebih cepat kerjanya.

Apa penetapan tersangka ter­ha­dap AAM itu sudah dibi­carakan dengan semua pim­pinan KPK?

Persepsi harus kami samakan dulu dari perbedaan untuk bisa sa­ling memahami. Hal itu dimak­sudkan supaya kelima pimpinan KPK dalam satu persepsi agar lebih kuat dan bagus.

Memang buktinya sudah lengkap?

Kalau bukti itu sebenarnya kan sudah ada lama dan dilakukan penye­lidikan, sehingga tidak sulit.

Lalu kenapa AAM baru dicekal?

Kita kan harus mengumpulkan bukti pendahuluan, yang kita nilai kuat tentu harus sama-sama dinilai kuat oleh ke lima pim­pinan KPK.

Pencekalan ini sudah sesuai data-data yang diperoleh, kita cekal tentu ada keperluannya. Ti­dak mungkin kita cekal kalau datanya tidak punya dan lengkap.

O ya,  KPK kekurangan pe­nyi­dik sehingga penuntasan ka­sus korupsi terhambat, apa yang dilakukan KPK?

Kalau dibilang kurang, jelas ku­rang. Tapi kita berusaha seop­timal mungkin bekerja dengan yang ada sekarang. Makanya kita mengatur supaya kerja penyidik yang kita miliki bisa bekerja sebaik mungkin.

Memang yang ada saat ini berapa penyidik?

Kalau jumlah persisnya saya tidak ingat.

Banyak dari kepolisian atau kejaksaan?

Kalau jumlah sepertinya ham­pir seimbang. Kalau masalah cukup atau tidak kita lihat sudut pan­da­ngnya dari mana juga. Sebetul­nya kalau dibilang cu­kup diban­dingkan dengan per­ka­ra yang se­kian banyak dan be­sar tentu tidak cukup.

Apakah itu membuat KPK lemah?

Itu kan bahasa umum yang diungkapkan masyarakat. Kalau kurang, ya memang kurang. Tapi kan kami harus tetap jalan terus memberantas korupsi di Indone­sia. Pada dasanya kami juga menginginkan perkara itu tidak berlama-lama mandek. [Harian Rakyat Merdeka]



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya