Rhoma Irama
Rhoma Irama
“Parpol tidak peralat saya deÂngan iming-iming capres. Tapi keÂinginan mereka serius menÂjaÂdiÂkan saya menjadi capres. Walau beÂgitu, kita lihat saja perkemÂbaÂnganÂnya nanti,’’ ujar Rhoma IraÂma keÂpada Rakyat Merdeka, kemarin.
Raja dangdut itu mengaku tiÂdak hanya didukung PKB, tapi ada beberapa partai sudah melaÂkukan pendekatan.
“Ada beberapa partai yang menÂÂdukung saya. Tapi belum bisa disebutkan partai mana saja,†ujarnya.
Seperti diketahui, Rhoma berÂteÂmu dengan Ketum PKB MuhaiÂmin Iskandar, Minggu (2/12) unÂtuk memberikan dukungan menÂjadi capres.
“Saya ditugasi DPP melirik seÂmua pihak, termasuk Rhoma IraÂma. Nanti kita bawa ke Dewan Syuro,†kata Muhaimin.
Rhoma Irama selanjutnya mengaÂtakan, tidak berambisi menjadi presiden. Sebab, jabatan itu sangat berat karena banyak permasalahan bangsa ini.
Berikut kutipan selengkapnya;
Bukankah dalam beberapa survei, nama Anda tidak munÂcul?
Mungkin yang dilakukan lemÂbaga survei itu adalah kaum inÂteÂlektual. Sementara pemilih itu kan rakyat. Hasil survei itu buÂkan reÂpresentatif suara rakyat, seÂhingÂga belum bisa dijadikan indikator.
Banyak pihak memprediksi Anda tidak serius menjadi capres, apa tanggapannya?
Kalau diminta dan didukung, saya bukan pada posisi untuk meÂnoÂlak. Saya menyatakan demiÂkiÂan, karena ada desakan dari kaÂlangan ulama dan habib dan teÂman-teman politisi. Saya akan meÂrasa berdosa kalau menoÂlakÂnya.
Para ulama dan habib mana yang mendukung Anda?
Terutama ulama dan habib di JaÂkarta sudah banyak yang meÂminta saya untuk maju sebagai capres.
Kalau ulama dan habib di daerah lain?
Saya rasa sama. Saat saya ke SuÂrabaya, disambut para ulama deÂngan baik. Mereka menyatakan dukungannya.
Sejak kapan ada dukungan itu?
Sebenarnya Pemilu 2004, saya diminta untuk masuk. Begitu juga pada Pemilu 2009. Tapi saat itu saya tidak terobsesi.
Kenapa sekarang terobsesi?
Karena selalu diminta, tentu mau saja. Kan nggak enak selalu menolaknya.
Bukannya Anda yang meraÂpat ke parpol?
Saya tidak datang ke parpol. Waktu pertemuan dengan PKB pun bukan saya yang minta. KaÂlau saya yang ngajak, berarti saya ambisi.
Apa yakin parpol yang menÂdekati itu mencalonkan Anda?
Kita lihat saja nanti. Masalah jaÂbaÂtan itu takdir dari Allah SWT. Seribu kali dikejar pun, kalau buÂkan takdir, ya tidak bisa.
Sebaliknya, kalau ada rinÂtaÂngan dari mana saja. Kalau suÂdah takdir, bisa saja.
Optimistis bakal dipilih rakyat?
Saya tidak pernah merasa optiÂmistis dan pesimistis. Tapi biasa-biasa saja. Sebab, saya tidak amÂbisius.
Anda bilang masalah bangsa ini begitu banyak, apa saja itu?
Masalah bangsa saat ini adalah akhlak, kesatuan, sosial dan huÂkum. Dari berbagai aspek kehiÂdupan berbangsa, sudah jauh dari nilai-nilai Pancasila.
Akhlak sudah mulai menurun, sehingga tiada hari tanpa hujatan dan konflik. Baik konflik antar etnik, agama, dan antar warga. BeÂgitu juga penegakan hukum. Ini harus benar-benar lebih diteÂgakÂkan lagi. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30