Berita

Inilah Revolusi Mie Instan ala Alumni HMI

SABTU, 01 DESEMBER 2012 | 17:26 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Revolusi mie instan. Begitu sementara kalangan menilai kehadiran Ibnu Topik sebagai salah satu calon terkuat Ketua Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI) di arena Munas KAHMI di Pakanbaru.

Sejauh ini dari catatan yang ada lima posisi Pimpinan Kolektif Nasional (PKN) yang tersedia diperebutkan 26 tokoh nasional. Dua yang juga diunggulkan adalah Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

“Kehadiran Ibnu Topik sangat fenomenal. Ibnu Topik adalah kader alumni HMI yang tidak diperhitungkan saat pertama kali muncul. Namun saya melihat, munculnya Ibnu Topik secara tiba-tiba membuat orang terperangah. Bahkan ada satu media lokal di Pekanbaru hanya mengutip dua nara sumber dan salah satunya adalah Ibnu Topik," ujar Sekjen Forum Alumni Muda (FAM) HMI Muhammad Balyah dalam keterangan yang diterima redaksi.

Mie instan pun dulu sempat dipandang aneh di awal-awal kemunculannya. Namun sekarang mie instan mendapat tempat yang istimewa di tengah masyarakat, dan bisa menembus segala lapisan.

Masih kata Balyah, ada fakta yang tidak bisa diabaikan bahwa komposisi penduduk Indonesia berdasarkan survei BPS "dikuasai" pemuda. Oleh karena itu wajar jika ada keterwakilan generasi muda dalam PKN.

Dua hari pertama penyelenggaraan Munas KAHMI Ibnu Topik sudah mengeluarkan pernyataan menyentak. Dia meminta agar tokoh-tokoh senior KAHMI tidak mencalonkan diri lagi. Dia menyebut keinginan berkuasa di KAHMI bagi kalangan senior itu sebagai gerakan kembali ke dapur.

Masih kata Balyah, spakah Ibnu Topik terpilih menjadi salah satu Presidium atau tidak, bukanlah hal yang begitu penting.

"Yang harus dicatat adalah kandidat termuda itu telah membuat sejarah baru di KAHMI.Orang-orang seperti Topik harus diterima dan bukan dijadikan saingan oleh para senior. KAHMI harus bangga dengan ketokohan muda seperti dia,” tegas Balyah. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya