Berita

KH Hasyim Muzadi

Wawancara

WAWANCARA

KH Hasyim Muzadi: Abaikan Gencatan Senjata, PBB Saatnya Turun Tangan

SELASA, 27 NOVEMBER 2012 | 09:17 WIB

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) didesak bertindak tegas terhadap Israel. Sebab, mengancam melakukan serangan kembali ke Jalur Gaza. Padahal, sudah ada gencatan senjata Rabu lalu.

“Konflik ini harus disudahi. An­caman Israel itu berarti me­ngabaikan gencatan senjata. PBB saatnya turun tangan untuk ber­tindak tegas menyelesaikan kon­flik di Jalur Gaza ,” kata Se­kretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (Sekjen ICIS) KH Hasyim Muzadi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

 Seperti diketahui, Israel dan Hamas melakukan gencatan sen­jata sejak Rabu (21/11). Namun, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu kembali mengancam melakukan serangan kembali ke Jalur Gaza.

“Saya tahu ada warga yang mengharapkan kami bertindak tegas di Gaza. Karena itu kami siap untuk menyatukannya. Kami memilih kapan, terhadap siapa, dan bagaimana harus bertindak,” kata Benyamin seperti dikutip dari Press TV, Jumat (23/11).

KH Hasyim Muzadi selan­jutnya mengatakan, selain PBB, Liga Arab pun harus membantu Palestina. “Liga Arab saat ini tam­paknya lebih membantu ke­pentingan barat daripada bangsa rasnya sendiri,” kata–bekas Ke­tua Umum Pengurus Besar Nah­dlatul Ulama (PBNU) itu.

Berikut kutipan selengkapnya:


Kenapa PPB tidak bisa ber­tindak tegas?

Seperti yang kita lihat bahwa PBB itu selalu tumpul. Tidak ber­buat banyak ketika Israel mela­ku­kan pelanggaran terhadap Hak Asa­si Manusia (HAM) Interna­sional.


Buktinya apa?

Lho, lihat saja. Sikap PBB ini akan sangat berbeda sekali keti­ka yang dituduh melanggar HAM itu adalah negara Islam yang ti­dak disukai zionis. Maka lang­sung dihukum dan diserbu atas nama HAM.


Bukankah selama ini desa­kan berbagai pihak tidak di­dengarkan PBB?

Makanya kita berharap PBB bisa mendengarkannya. PBB ha­rus bisa menyelesaikan masalah ini, sehingga terjadi kedamaian. Sebab, kutukan dan kecaman yang dilakukan beberapa negara itu tidak mampu menghentikan kekerasan Israel terhadap Pa­lestina.


Apa solusinya?

Yang diperlukan saat ini adalah persatuan Fatah dan Hamas yang selama ini terus diadu domba habis-habisan oleh Israel.


Apa yang harus dilakukan Negara-negara Arab?

Perlu adanya kesadaran nega­ra-negara Arab yang selama ini lebih melindungi negara barat. Su­dah waktunya membantu Pa­lestina dengan sungguh-sungguh dan jujur.


Apa yang harus dilakukan Negara-negara Arab?

Perlu adanya kesadaran nega­ra-negara Arab yang selama ini lebih melindungi negara barat. Su­dah waktunya membantu Pa­lestina dengan sungguh-sungguh dan jujur.


Memangnya selama ini ba­gaimana?

Sampai hari ini setiap negara Arab atau Islam diserang agresor, selalu saja berpangkal di salah satu negara Islam.


Apa yang harus dilakukan Indonesia?

Saya rasa kaum muslim di In­donesia sudah waktunya untuk se­gera merapatkan barisan. Ja­ngan ada lagi lembaga Islam atau yang ke-Islam-Islaman terpenga­ruh terhadap program negara barat karena ingin disebut intelek atau berwawasan global .

Para penggiat HAM di Indo­ne­sia hampir tidak mungkin di­ha­­rap­kan untuk mengatakan Israel atau pendukungnya me­lang­­gar HAM berat secara in­ternasional.

Para penggiat HAM di Indo­ne­sia ini pada umumnya, mungkin tidak semuanya ya, lebih suka me­neliti bangsanya sendiri de­ngan tuduhan melanggar HAM.

    

Kenapa begitu?

Mereka lebih suka membicara­kan tentang konflik di dalam ne­geri. Seperti konflik yang terjadi di Sampang, Poso, Cikesik, Ci­keting, Cirebon, Solo, Ambon, Pa­pua, Lampung, Aceh, dan yang terakhir membela PKI sebagai korban G/30 S.

Mereka rata-rata memper­soal­­­­kan itu, bukan untuk men­cari pe­nyelesaian dalam nuansa ke-In­donesiaan. Tetapi hanya menzatat dan kemudian dila­por­kan ke luar negeri atau ke pi­hak asing.

   

Kenapa bisa begitu?

Tentunya agar pihak asing itu bisa menghukum Indonesia. Pe­kerjaan bisnis HAM semacam ini tentunya tidak berguna untuk In­donesia. Apalagi, kalau berdasar­kan program paket bantuan asing, tentu hanya sebagai pekerjaan yang memalukan saja.


Apa yang harus dilakukan pemerintah Indonesia?

Tentunya, dengan melihat ke­nyataan yang ada di Indonesia ini, maka pemerintah Indonesia yang berpenduduk mayoritas Islam sudah selayaknya membantu secara konkrit.

Bagaimana caranya?

Banyak cara. Misalnya di bi­dang diplomasi internasional serta kemanusiaan. Kan bisa me­ngirim Palang Merah In­do­ne­sia (PMI), membangun se­kolah-sekolah, dan rumah sakit di sana.  [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya