Berita

Herman Prayitno

Wawancara

WAWANCARA

Herman Prayitno: Kami Sudah Siapkan Pengacara Dampingi TKI Yang Diperkosa

RABU, 14 NOVEMBER 2012 | 09:42 WIB

Kondisi Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang diperkosa tiga polisi Malaysia berangsur membaik.

”Saat ini korban dalam penga­was­an di penampungan Konjen Pe­nang,’’’ujar’Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Pra­yitno, ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, KBRI sudah mengirim nota protes me­lalui jalur kedutaan dan pe­jabat Luar Negeri Malaysia.

“Ketiga tersangka segera disi­dangkan. Kemungkinan  16 No­vember 2012 ma­suk  penga­dil­an,” ucapnya.

Seperti diketahui, seorang  TKW asal Indonesia berusia 25 ta­hun dilaporkan telah diperkosa tiga polisi Diraja Malaysia, di kan­tor polisi Bukit Mertajam, Pulau Penang, 9 November 2012.

Herman Prayitno selanjutnya mengatakan, pihaknya tidak hanya memberikan perlindungan ke­pada korban, tapi juga mem­be­rikan pendampingan secara hu­kum.

“Kami sudah siapkan pe­nga­cara untuk mendampingi kor­ban pemerkosaan dalam per­sidangan nanti,” katanya.


Berikut kutipan selengkapnya:


Ada usulan agar Kemen­te­rian Luar Negeri (Kemlu) me­na­rik Anda sementara dari Kuala Lumpur...

Itu kan kebijakan pemerintah. Saya kan tugasnya agar hu­bung­an kedua negara ini tetap baik. Saya hanya pe­lak­sana,  ter­gan­tung pembuat kebijakan saja.

    

Artinya, Anda sudah tidak ma­salah?

Lho, bagi saya nggak masalah. Kan bisa saja pemerintah me­lakukan itu. Saya hanya ngikut saja sesuai aturan. Saya harus men­dengarkan saran-saran dari pe­merintah dan rakyat juga.


Apa ini sudah dibicarakan?

Pemerintah kan tidak sen­di­rian, ada DPR, DPD, para tokoh dan tentunya masyarakat. Ten­tunya bisa dibicarakan. Bagi saya tidak masalah.

Tugas saya ini kan mening­kat­kan hubungan bilateral. Apa pun yang terjadi, meskipun ada ke­jadian pahit seperti ini, jangan sampai merusak hubungan kedua negara.


Kinerja Anda juga diper­ta­nyakan karena banyaknya TKI di Malaysia bermasalah...

Saya berusaha sebaik-baiknya melindungi TKI di Ma­lay­sia. Mudah-mudahan jutaan TKI di Malaysia tidak terkena kasus seperti ini lagi.

Dengan adanya kejadian ini, kami sudah protes. Saya juga menyarankan agar ada per­baikan dalam pengiriman TKI. Jadi sama-sama dapat me­ning­katkan hubungan baik antara In­do­nesia dengan Malaysia.


Kenapa Malaysia sering me­la­kukan tindakan yang tidak pantas terhadap TKI, ter­ma­suk iklan diskon?

Kalau masalah iklan itu saat ini masih dicari siapa yang mela­ku­kan­nya. Yang jelas bukan pe­me­rintah Malaysia . Itu hanya oknum. Secara res­mi, kami belum tahu siapa dalang­nya. Hal semacam itu akan mem­per­keruh hubungan kedua ne­gara.

Imbauan kami, agar ada tin­dakan tegas dari pemerintah Malaysia terhadap orang-orang yang melakukan itu, termasuk tiga polisi yang melakukan pele­ceh­an seksual terhadap TKW kita, agar tidak terulang lagi. Ja­ngan sampai pemerintah Malay­sia tidak transparan mem­pro­ses hukumnya.


Kenapa Malaysia sering me­la­kukan tindakan yang tidak pantas terhadap TKI, ter­ma­suk iklan diskon?

Kalau masalah iklan itu saat ini masih dicari siapa yang mela­ku­kan­nya. Yang jelas bukan pe­me­rintah Malaysia . Itu hanya oknum. Secara res­mi, kami belum tahu siapa dalang­nya. Hal semacam itu akan mem­per­keruh hubungan kedua ne­gara.

Imbauan kami, agar ada tin­dakan tegas dari pemerintah Malaysia terhadap orang-orang yang melakukan itu, termasuk tiga polisi yang melakukan pele­ceh­an seksual terhadap TKW kita, agar tidak terulang lagi. Ja­ngan sampai pemerintah Malay­sia tidak transparan mem­pro­ses hukumnya.


Ada berapa TKI di Ma­lay­sia?

Totalnya sekitar 2 juta-an. Kami mengimbau agar rakyat In­donesia yang ke Malaysia me­lalui jalur legal. Jangan secara illegal. Kalau yang legal itu kan agendanya resmi, dan ada yang mengawasi. Kalau yang illegal itu, sarat dengan masalah. Kita tidak bisa mengawasi satu per satu karena jumlahnya banyak.


Berapa TKI di Malaysia yang illegal?

Persentasenya fifty-fifty. Arti­­nya banyak juga yang illegal. Saat ada moratorium sejak akhir tahun lalu, kemudian dibuka lagi, hanya sekitar 60-an yang datang ke Malaysia secara legal. Se­dangkan yang illegal jum­lah­nya sampai ribuan.

Setelah ada MoU, bagi TKI yang legal itu gajinya dinaikkan, kerjaannya pun jelas. Jika dia pe­kerja rumah tangga dan ditug­askan hanya menyapu, ya me­nyapu saja. Sedangkan yang ille­gal itu tidak punya asuransi, tidak ada agennya, dan tidak ada bim­bingannya. Meski demikian, kami tetap melindungi dan mem­berikan bantuan bagi TKI, baik yang legal maupun yang illegal.


Kalau korban pemerkosaan itu apakah legal atau illegal?

Dia itu illegal. Kalau tidak sa­lah, dia itu awalnya pergi ke Si­nga­pura. Meski demikian, bagi kami tidak masalah. Perbuatan polisi itu tetap salah dan harus di­hukum. Kalau yang jadi korban orang Indonesia, ya kami marah dan harus protes, meskipun dia illegal. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya