Teten Masduki
Teten Masduki
RMOL. Aktivis Anti Korupsi Teten Masduki mengaku sudah dihubungi Ketua DPD PDIP Jawa Barar (Jabar) untuk maju dalam Pilkada.
’’Saya juga diajak Rieke Dyah PiÂtaloka. Awalnya, saya juga nggak tahu keÂnapa saya yang diÂajak,’’ ujar Teten Masduki kepada Rakyat Merdeka, keÂmarin.
Berikut kutipan selengkapnya;
Berarti sekarang tahu dong keÂnapa Anda diajak?
Ya. Alasannya karena PDIP ini teÂlah mengusung perubahan. MaÂÂkanya mencari figur meÂÂnuÂju ke perubahan Jabar.
Apa Anda siap?
Kalau PDIP memang ingin peÂrubahan di Jabar, saya siap mewujudkan visi dan misi PDIP di Jabar, yaitu perubahan dan mempÂerbaiki Jabar.
Bagaimana dengan DPP PDIP?
Belum dapat restu resmi dari DPP PDIP, karena prosedurÂnya DPD yang mengusulkan nama-naÂma calon gubernur ke DPP.
Bagaimana kalau nanti buÂkan Anda yang diinginkan DPP PDIP?
Ya, nggak apa-apa. Saya hanya merasa tertantang saja saat diajak memperbaiki Jabar.
Merasa tertantang juga maÂsuk politik?
Betul. Saya merasa tertantang masuk ke dunia politik. SeÂlama ini saya sering membantu peÂmerintah daerah di berbagai temÂpat untuk mendorong yang berÂsih. Saya ini sudah ada pengaÂlaman membantu pemda memÂbuat pemda jadi bersih.
Anda yakin bisa mewujudÂkan Jabar menjadi bersih dari korupsi?
Dengan pengalaman yang saÂya miÂliki dan adanya visi peÂruÂbahan yang diusung PDIP, saÂÂya yakin bisa mewujudkan peÂmerintahan anti korupsi di pemerintahan. JoÂkowi saja bisa kan.
Bukankah sebaiknya Anda tetap menjadi aktivis anti koÂrupÂsi saja?
Selama ini banyak masyarakat Jabar, terÂmasuk tokoh, kalangan seniÂman, budayawan sampai buruh dan petani meminta supaya saya ini memperbaiki Jabar.
Kebetulan Rieke Dyah PitaloÂka mengajak saya maju di Pilakda Jabar untuk bersama-sama memÂbuat perubahan.
Rieke langsung membicaraÂkan dengan Anda?
Ya. Saya dan Rieke bertemu, kemudian ngobrol-ngobrol untuk beresin Jabar. Saya tahu Rieke, dia punya komitmen dan visi bagus.
Apa karena dipasangkan deÂngan Rieke, Anda mau?
Saya mau maju di Pilkada JaÂbar kalau dipasangkan dengan Rieke. Kalau sama yang lain saya harus pikir-pikir dulu.
Kenapa seperti itu?
Kalau mau perubahan di Jabar harus punya pasangan yang memÂÂpunyai komitmen dan visi sama. Karena banyak pasaÂngan kepala daerah di tengah jaÂlan cerai berai.
Bagaimana peluang Anda untuk dipilih PDIP, mengingat banyak kader PDIP yang ingin maju di Pilkada Jabar?
Saya juga tahu banyak kader PDIP selain Rieke yang ingin maÂju, seperti Bupati Cirebon Pak DeÂdi Supardi, Bupati Kuningan Pak Aang Hamid Suganda, Pak GaÂtot Cahyono. Bahkan WakaÂpolri Nanan Sukarna juga, katanya mau.
Kalau dipasangkan dengan RieÂke, siapa yang jadi cagubÂnya?
Saya belum bicara siapa cagub dan cawagubnya. Kita liÂhat saja nanti.
Kabarnya Gerindra menduÂkung Anda juga ya?
Yang jelas, PDIP menyamÂpaiÂkan kepada saya untuk maju. Dari siapapun datangnya dukungan itu sangat bagus. Tetapi saya saranÂkan kepada Gerindra untuk memÂbicarakannya dengan PDIP, kareÂna saya sudah ada pembicaraan dengan Rieke dan PDIP.
PDIP itu kan kursinya 16 perÂsen di Jabar dan bisa maju sendiri, tetapi bisa juga koalisi. SemenÂtara, Gerindra kursinya nggak cuÂkup, sehingga harus koalisi. Tetapi soal koalisi ini kan bukan urusan kami. Itu urusan DPP masing-masing.
Apakah ada lagi partai lain yang mendekati Anda ?
Kalau yang mendekati sih ada lewat pihak ketiga. Nggak usah disebutlah partainya. Tapi seÂbenarnya mereka serius mendeÂkati saya. Tapi saya ini sudah ada kesepakatan ide dengan Rieke.
Saya tahu track record Rieke sangat bagus. Saya juga nggak mau dipasangkan partai dengan orang saya sendiri tidak tahu track record-nya. Kalau seperti itu, lebih baik saya mundur saja.
Selama ini banyak masyarakat Jabar, terÂmasuk tokoh, kalangan seniÂman, budayawan sampai buruh dan petani meminta supaya saya ini memperbaiki Jabar.
Kebetulan Rieke Dyah PitaloÂka mengajak saya maju di Pilakda Jabar untuk bersama-sama memÂbuat perubahan.
Rieke langsung membicaraÂkan dengan Anda?
Ya. Saya dan Rieke bertemu, kemudian ngobrol-ngobrol untuk beresin Jabar. Saya tahu Rieke, dia punya komitmen dan visi bagus.
Apa karena dipasangkan deÂngan Rieke, Anda mau?
Saya mau maju di Pilkada JaÂbar kalau dipasangkan dengan Rieke. Kalau sama yang lain saya harus pikir-pikir dulu.
Kenapa seperti itu?
Kalau mau perubahan di Jabar harus punya pasangan yang memÂÂpunyai komitmen dan visi sama. Karena banyak pasaÂngan kepala daerah di tengah jaÂlan cerai berai.
Bagaimana peluang Anda untuk dipilih PDIP, mengingat banyak kader PDIP yang ingin maju di Pilkada Jabar?
Saya juga tahu banyak kader PDIP selain Rieke yang ingin maÂju, seperti Bupati Cirebon Pak DeÂdi Supardi, Bupati Kuningan Pak Aang Hamid Suganda, Pak GaÂtot Cahyono. Bahkan WakaÂpolri Nanan Sukarna juga, katanya mau.
Kalau dipasangkan dengan RieÂke, siapa yang jadi cagubÂnya?
Saya belum bicara siapa cagub dan cawagubnya. Kita liÂhat saja nanti.
Kabarnya Gerindra menduÂkung Anda juga ya?
Yang jelas, PDIP menyamÂpaiÂkan kepada saya untuk maju. Dari siapapun datangnya dukungan itu sangat bagus. Tetapi saya saranÂkan kepada Gerindra untuk memÂbicarakannya dengan PDIP, kareÂna saya sudah ada pembicaraan dengan Rieke dan PDIP.
PDIP itu kan kursinya 16 perÂsen di Jabar dan bisa maju sendiri, tetapi bisa juga koalisi. SemenÂtara, Gerindra kursinya nggak cuÂkup, sehingga harus koalisi. Tetapi soal koalisi ini kan bukan urusan kami. Itu urusan DPP masing-masing.
Apakah ada lagi partai lain yang mendekati Anda ?
Kalau yang mendekati sih ada lewat pihak ketiga. Nggak usah disebutlah partainya. Tapi seÂbenarnya mereka serius mendeÂkati saya. Tapi saya ini sudah ada kesepakatan ide dengan Rieke.
Saya tahu track record Rieke sangat bagus. Saya juga nggak mau dipasangkan partai dengan orang saya sendiri tidak tahu track record-nya. Kalau seperti itu, lebih baik saya mundur saja.
Jika dipilih PDIP dan diduÂkung Gerindra, Anda yakin meÂnang?
Saya ini kan hanya modal soÂsial. Kalau PDIP memang ingin perubahan di Jabar, saya siaplah mewujudkan visi PDIP di Jabar. Saya sih tidak mau ngotot, kalau dipercaya untuk menÂjalankan itu, saya terima. TaÂpi saya tidak ingin bersaing deÂngan calon-calon lain. Saya ingin PDIP menentÂukannya secara obyektif.
Tidak takut terseret korupsi?
Memang banyak orang yang mewanti-wanti kepada saya. SaÂya kira justru memang peran peÂmimÂpin di situ.
Yakni bagaimana mengÂajak bawahan kita untuk memperÂbaiki diri dan kalau ada yang terÂkena kasus, saya yang antarkan ke penjaranya. [Harian Rakyat Merdeka]
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13
UPDATE
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12
Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15
Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35
Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30