Berita

Politik

BPK: Hasil Audit Hambalang Sesuai "Perasaan" Publik

SABTU, 20 OKTOBER 2012 | 02:21 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menjanjikan, audit investigasi tahap pertama mengenai proyek pusat olahraga Hambalang selesai dikerjakan dan dapat dilaporkan hasilnya dalam dua pekan mendatang.

"Prosesnya hampir selesai, kira-kira sudah 90 persen. Saya meyakini tidak berapa lama lagi kita akan keluarkan laporan tahap pertama, dua minggu lagi," ujar anggota BPK, Ali Masykur Musa, ketika dikonfirmasi, Jumat malam (19/10).

Dikatakan, hasil pemeriksaan tahap pertama ini sudah cukup untuk membuktikan apa yang menjadi asumsi publik yang berkembang selama ini. Yaitu bahwa terjadi penyelewengan, ada aliran dana dan tindak pidana korupsi dalam proyek senilai Rp 2,5 triliun itu. Dan itu, menurut dia, sudah cukup komperhensif untuk masuk dalam "rumah besar" Hambalang.

Konten atau isi laporan yang ada sesuai dengan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan. BPK, katanya, sudah mendapati tentang penyelewengan dan indikasi tindak pidana korupsi yang intinya sudah sama perasaannya dengan yang disinyalir oleh publik selama ini. Mulai dari pemeriksaan hulu sampai hilir, bagaimana aliran dananya dicairkan, hingga ke mana saja dananya mengalir.

"Hanya masalahnya sekarang kan ada yang disampaikan Pak WM (Wafid Muharam) maupun Pak DK (Deddy Kusdinar), yang menunjukkan tidak cukup itu, bukan hanya saya saja, makanya kita dalami hal itu sehingga hasilnya jadi lebih komperhensif. Insya Allah (laporannya) sama dengan perasaan publik, menunjukkan fakta-fakta yang sebenarnya," kata Cak Ali, panggilan Ali Masykur.

Diakui dia, bulan Mei lalu audit investigas Hambalang sudah selesai dikerjakan prosesnya hingga 70 persen. Tapi pada Rabu kemarin (17/10), prosesnya sudah 90 persen selesai.

"Ini tinggal mensinkronisasi antara executive summary dengan batang tubuh, isi dan kesimpulan laporannya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, anggota BPK yang juga pengarah investigasi Hambalang, Taufiequrahma Ruki, mengaku tak akan menandatangani laporan audit investigasi BPK. Pasalnya, dalam laporan tersebut, nama menteri dan sejumlah perusahaan kontraktor antara lain PT Duta Citra Laras dan PT Adhi Karya, tidak dinyatakan terlibat padahal dalam pemeriksaan awal ditemukan sejumlah bukti keterlibatannya. Hal itu menurut dia, akibat adanya intervensi yang dilakukan pihak tertentu. [dem]


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya