Berita

Nguyen Tan Dung/ist

PM Dung Suruh Aparat Hukum Berat Pemilik Tiga Blog

SABTU, 15 SEPTEMBER 2012 | 12:37 WIB | LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH

Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung marah besar dan meminta masyarakat Vietnam tak membaca tiga blog yang seringkali menerbitkan informasi 'salah.' Ketiga blog itu adalah, Bien Dong, Dan Lam Bao (Rakyat Melakukan Jurnalistik) dan Quan Lam Bao (Pekabat Melakukan Jurnalistik).

Ketiga blog itu seringkali menerbitkan informasi tentang pertarungan kekuasaan dan korupsi di Vietnam yang tidak diberitakan oleh media resmi milik pemerintah. Kutukan telah disampaikan PM Dung melalui televisi milik pemerintah, VTV, Rabu lalu (15/9).  Ia juga meminta aparat memberikan hukuman berat terhadap orang-orang yang bertanggung jawab atas situs tersebut.

Di Vietnam, blog sangatlah populer sekalipun pemerintah sangat ketat dalam melakukan sensor berita publik dengan pemberitaan yang disebar melalui media milik pemerintah. Para blogger banyak yang sudah dijebloskan ke penjara atas dugaan kejahatan terhadap negara. Ada banyak juga situs yang sudah diblokir oleh pihak berwenang.


Dalam blog itu, seorang yang mengaku pensiunan diplomat Amerika, David Brown, memposting tulisan tentang persaingan di internal Partai Komunis Vietnam antara PM Dung dan saingannya Presiden Truong Tan Sang dan ketua partai Nguyen Phu Trong.

Sementara Bien Dong memuat tulisan dengan isu-isu yang berkaitan tentang sengketa Vietnam dengan China atas wilayah Laut Cina Selatan. Pengamat sempat dibingungkan dengan situs ini karena mengira informasinya adalah pengumuman Dung.

Kritik terhadap PM Dung cukup keras dimuat di blog Quanlambao. Di sana tertulis soal penangkapan bankir kaya raya, Nguyen Duc Kien, sehari sebelum polisi membuat pengumuman resmi. Kien, dipandang bersekutu dengan perdana menteri dan ditangkap pada bulan Agustus atas kejahatan keuangan.

Sebagian pengamat berspekulasi blog-blog ini dibuat rival politik di Kementerian Keamanan Publik atau jasa intelijen China. Sementara beberapa orang mengatakan tingginya rating adalah tanda bahwa pengumuman Dung telah menjadi bumerang. Pendapat lain mengatakan hal itu adalah akibat dari perebutan kekuasaan dalam settingan partai komunis dengan latar belakang perlambatan pertumbuhan ekonomi, kenaikan harga bahan bakar minyak dan aliran korupsi dan skandal di lingkaran kekuasaaan.[dem]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya