Berita

azyumardi azra

Azyumardi Azra: Kembangkan Tasawuf Model Muhammadiyah

SENIN, 30 JULI 2012 | 10:51 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pendidikan Tinggi kita kebanyakan berdiri pada tahun 1970 sampai 1980-an. Kondisi itu melahirkan masyarakat menengah di negara ini. Karenanya, lembaga pendidikan memberikan kontribusi lahirnya kelas menengah.

Kelas menengah yang memiliki pendidikan ini menurut Cendikiawan Islam, Azyumardi Azra dalam Pengkajian Ramadhan PP Muhammadiyah Kantor Jakarta di Aula RSIJ, Senin (30/7), memiliki daya dorong untuk melakukan perubahan.

Azyumardi menjelaskan, walaupun sebenarnya mereka sesungguhnya memiliki gaya hidup relatif tinggi, namun setidaknya mereka telah menggerakan ekonomi kita. "Sehingga kehebatan ekonomi kita karena tingkat konsumsi masyarakat menengah yang meningkat, sehingga pemerintah tidur pun ekonomi tetap berjalan,” jelasnya.

Ada dakwah yang dibutuhkan oleh kelas menengah ini, yaitu mencari makna Islam yang mendalam. Yaitu model pengajian yang mengkaji hal-hal yang bersifat tasawuf. “Sayangnya Muhammadiyah tidak suka dengan tasawuf ini,” katanya.

Padahal menurut Azyumardi, masyarakat menengah saat ini memerlukan hal-hal seperti itu, bukan hanya berbicara tentang halal-haram.  Karenanya Muhammadiyah memerlukan model pengembangan dakwah ke arah itu, walaupun kemudian melakukan modernisasi seperti yang dilakukan oleh Hamka.

"Kalau Muhammadiyah tidak menggarap ini, maka masyarakat menengah akan terjebak pada Sudosufism, yaitu tasawuf palsu, bukan tasawuf beneran,” jelasnya.

Tasawuf model ini dicirikan dengan praktek nangis, pake musik dan hal-hal yang menyimpang lainnya. Muhammadiyah kata Azyumardi, memang perlu melakukan perubahan model pembaruan sufisme dengan melakukan penyariangan kontennya. "Hilangkan saja hal-hal yang bertentangan dengan Muhammadiyahnya, seperti khurafat, tahayul dan bid’ahnya,” harapnya.

Namun bagaimanapun, jika Muhammadiyah tidak menggarap ini maka kelas menengah kita akan kehilangan arah, padahal mereka memerlukan pencerahan keagamaan. Mereka memiliki pendidikan dan uang yang banyak, mau diapakan mereka maka tergantung materi apa yang mereka terima.  "Karenanya Majelis Tarjih Muhammadiyah harus sudah mulai melirik ini, sebab ini sangat penting untuk digarap oleh Muhammadiyah,” pungkasnya.

Karena pentingnya hal tersebut, “saya saat ini merekomendasikan tasawuf model Muhammadiyah. Namanya menurut saya Tasawuf Dahlani,” mantan Rektor UIN Jakarta ini mengusulkan. [zul]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya