Berita

tb hasanuddin

Awas, Gerakan Anti Pancasila Menunggangi Pilkada Jakarta!

JUMAT, 27 JULI 2012 | 16:58 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Ada indikasi, Pilkada Jakarta jadi momentum pihak lain dalam usahanya memecah belah bangsa. Sayangnya, mereka yang terlibat Pilkada cenderung tidak sadar dimanfaatkan dengan memainkan isu-isu sensitif untuk kepentingan sesaat.

Isu SARA bukan saja harus diwaspadai para peserta Pilkada, namun seluruh elemen penjaga NKRI. Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, mengamati indikasi beberapa kelompok yang sengaja meluncurkan isu itu.

Salah satunya, kelompok yang tak suka ajaran Pancasila. Mereka adalah kelompok yang sibuk melempar isu SARA, membentur-benturkan suku, agama, dan etnis dan mengajak orang berpikir tidak rasional.


"Siapapun dua yang lemparkan isu itu sama dengan radikalis yang harus dihajar negara," tegasnya kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Jumat, 27/7).

Kelompok lain adalah pihak yang "menunggangi" Pilkada Jakarta untuk mempromosikan paham radikalisme. Ujung-ujungnya, tegas TB, mereka sama dengan teroris.

"Saya berada di posisi netral untuk katakan ini. Kalau misalnya ada timses yang lemparkan isu ini, sesungguhnya mereka lebih dekat dengan kelompok radikal bahkan mereka teroris," tudingnya.

Eks Sekretaris Militer Presiden itu menambahkan, sebaiknya semua pihak yang terlibat dalam pesta demokrasi memperhatikan betul masalah-masalah fundamental tersebut.

"Jangan sampai mereka tidak sadar ditunggangi oleh kepentingan kelompok anti Pancasila yang memanfaatkan momentum. Saya mengatakan ini dari sudut pandang ideologi dan kepentingan NKRI," tegasnya.

Selain itu, dia meminta kepolisian lebih cermat dan mendalam melihat banyaknya kasus kampanye hitam berbau SARA. Jika tak mampu sendiri, Polri disarankannya untuk mengajak institusi keamanan lain untuk mendalami pelaku dan motif utama penyebaran isu tersebut.

"Kepada para peserta Pilkada saya ajak untuk lebih banyak bicara program sajalah. Tidak usah masuk ranah agama," tandasnya. [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya