Berita

ilustrasi

KPK Bisa Turunkan Harga Gula…

SENIN, 09 JULI 2012 | 12:40 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Harga gula pasir yang terus meroket, dari semula di bawah Rp 9.000 per kilogram kini rata-rata Rp 14.000 per kilogram, sangat tidak wajar. Ini bukan semata akibat hukum ekonomi supply and demand atau persediaan dan permintaan menjelang Ramadhan, melainkan karena ada tangan-tangan jahat mafia (gula) yang dilindungi Kementeriaan Perdagangan.

Hal ini disampaikan koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi kepada Rakyat Merdeka Online siang ini (Senin, 9/7) di Jakarta.

Menurut jubir presiden era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini, harga sembako, juga harga komoditas lain di negeri ini, lebih banyak dikendalikan oleh para mofioso yang berlindung dan dilindungi penguasa. Di balik semua itu, terjadilah tindak pidana korupsi besar-besaran yang membuat rakyat makin menderita.

“Karena gula merupakan unsur sembako paling penting bagi umat Islam di bulan Ramadhan, GIB telah melaporkan skandal korupsi di balik rekayasa impor 240.000 ton raw sugar (gula mentah) ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan meminta untuk segera ditindaklanjuti,” katanya.

  GIB pekan lalu (Selasa, 3/7) melaporkan ke KPK dugaan tindak pidana korupsi di balik rekayasa impor 240.000 ton gula mentah yang melibatkan Mendag Gita Wirjawan, Wamen Mendag Bayu Khrisnamurti, Dirjen Perdagangan LN Deddy Saleh, Dirut PT PPI Heynrich Napitupulu, Direksi PT Jawamanis Rafinasi (Wilmar Group), Direktur Komersial dan Komoditi LN Hendrix Siregar. Tapi laporan GIB ke KPK itu segera dibantah Mendag dan Wamendag, yang mengatakan proses impor 240.000 ton raw sugar itu sudah berjalan sesuai aturan.

  “Kalau bantahan Mendag dan Wamendag benar bahwa tidak ada unsur kolusi dan korupsi di balik impor ratusan ton gula mentah itu, tentu sekarang pasar akan dibanjiri gula pasir. Akan terjadi oversuplay. Logikanya, harga gula pasir di pasar pasti turun hingga Rp 7.500 per kilogram. Apalagi pada Mei dan Juni pabrik-pabrik gula di dalam negeri juga memasuki musim giling,” tutur Adhie.

Korupsi di sektor gula,menurut Adhie, hanya bagian kecil dari korupsi yang sudah menjadi ciri dari rezim ini. GIB tidak punya pretensi apa-apa dalam membongkar skandal gula ini, kecuali agar umat Islam Indonesia, yang sudah terlanjur percaya bahwa “berbuka dengan yang manis-manis” merupakan hadis Nabi SAW, bisa khusyuk menjalani ibadah puasa. Tidak dirisaukan oleh harga gula yang menggila seperti sekarang ini.

“Makanya, kalau KPK lekas merespon laporan kami, dengan segera memanggil dan memeriksa orang-orang yang terlibat dalam mafia gula itu, insya Allah, dalam tempo singkat harga gula akan kembali normal, sekalipun di bulan Ramadhan,” tutur Adhie.

Kalau KPK tidak perduli kepada nasib umat Islam yang akan segera menjalani ibadah puasa, GIB pekan ini berencana menemui Komisi VI DPR RI yang mengurusi masalah ini.

“Komisi VI bisa memanggil mereka (yang terlibat) untuk dimintai pertanggungjawaban publik atas melangitnya harga gula pasir di pasar,” pungkas Adhie Massardi. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya