Berita

herman SS/ist

Irjen (Purn) Herman Surjadi Nongol Lagi Bicara Kecurangan Pilkada

Pemilu Curang Picu Disintegrasi
SELASA, 03 JULI 2012 | 13:43 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

RMOL. Sosok mantan Kapolda Jawa Timur, Irjen (Purn) Herman Surjadi Sumawiredja, sudah lama tak muncul di depan publik.

Herman Surjadi termasuk sosok polisi langka. Pada Maret 2009 silam dia berseteru dengan Jenderal Bambang Hendarso Danuri (Kapolri saat itu) dalam soal Pilkada Jatim yang membawa Soekarwo-Syaifullah Yusuf berkuasa.

Sebabnya, Herman nekat menyelidiki pemalsuan Data Pemilih Tetap (DPT) dan menyeret Ketua KPUD jadi tersangka. Tapi langkahnya itu diintervensi oleh Mabes Polri dengan mencopot jabatannya dan menganulir status Ketua KPUD. Akhirnya, Herman mengundurkan diri dari kepolisian.


Hari ini Herman hadir Diskusi Publik bertajuk "Kekacuan DPT DKI, Kecurangan Pilkada Jatim, Pemilu 2009" di Rumah Perubahan 2.0, komplek Duta Merlin, Jakarta Barat, Selasa (3/7). Selama menjadi polisi, dia akui telah alami kegiatan Pemilu sejak 1971 hingga menjabat menjadi Kapolda Jatim.

"Kalau ditutupi (input data ketika pemilu) akan terjadi ketidakpercayaan masyarakat kepada penyelenggara, bahkan pemenang. Jika tidak percaya, nanti rakyat dalam partisipasi politik bisa berkurang dan menjadi apatis dan ditakutkan memicu disintegrasi," ucap Herman di tengah diskusi.

Menurut dia, pemimpin yang diragukan rakyat sejak terpilih dan terbukti tak mampu membuat perubahan bisa membuat warga berpikir radikal.

"Mereka akan berpikir 'kenapa tidak bikin negara sendiri' karena semua rakyat sudah bisa menghitung sendiri sumber daya mereka. Jika didistribusikan untuk etniknya saja sudah bisa makmur, akhirnya nafsu untuk disintegrasi makin tinggi," jelasnya.

Menurutnya, kecurangan Pemilu bersifat direktif dan protektif, ada instruksi untuk curang dan diproteksi dari atas ke bawah hingga akhirnya pemilu berlangsung bersifat tertutup.

"Karena rekap datanya saja tertutup, jadi belum bisa disebut transaparan," ucap dia. [ald]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya