Berita

ist

Pleno PB HMI Versi Basri Dodo Penuh Kebohongan

SENIN, 25 JUNI 2012 | 22:34 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Semakin memanasnya kisruh di kalangan internal PB HMI mulai menyebar ke tingkatan Badko (Badan Koordinasi) HMI di seluruh Indonesia. Kisruh tersebut muncul dikarenakan adanya kebohongan yang dilakukan oleh sekelompok oknum HMI mengatasnamakan undangan kepada Badko se-Indonesia di Jakarta kemarin (Minggu, 24/6).

Undangan tersebut awalnya bukan sebagai peserta Pleno III tapi silaturahmi Badko Se-Indonesia. Rupanya agenda itu  dijadikan intrik mensiasati agar para peserta datang. Ketika di Jakarta mereka malah menjadi peserta Pleno III.

Hal itu dikatakan Ketua Umum Badko HMI Jabotabeka-Banten, Rudy Gani dalam keterangannya kepada redaksi (Senin, 25/6). Menurut Rudy, pelaksanaan Pleno III yang dilaksanakan Sekjen PB HMI Basri Dodo sejak kemarin (24/6)  cacat dan tidak memenuhi syarat konstitusi. Hal ini ditegaskannya ketika mengetahui bahwa sebagian besar peserta Pleno yang terdiri dari utusan Badko se Indonesia diundang dalam rangka silaturahmi. Tapi ketika di Jakarta mereka justru dijadikan peserta Pleno III tanpa kejelasan informasi.


"Saya ditelpon oleh beberapa teman-teman di daerah. Mereka menanyakan kegiatan di Jakarta. Awalnya undangan untuk silaturahmi, tapi mereka diikutkan Pleno III versi Basri. Atas alasan itu beberapa kawan-kawan menilai ada kejanggalan dan siasat yang tidak baik dipraktekkan Basri," kata Rudy.

Selain itu, Rudy juga menilai jika Pleno III yang dilaksanakan Basri tidak memenuhi ketentuan AD/ART organisasi. Prinsip tertib administrasi dan transparansi kegiatan tidak ada. Bahkan terkesan ada pengelompokkan antar pengurus PB HMI Basri dan Badko-Badko tertentu.

"Di HMI kita diajarkan tertib organisasi dan administrasi. Dalam kasus ini dua hal itu nampak luntur dan terkesan diacuhkan. Tidak ada ketertiban berorganisasi apalagi soal administrasi. Inikan menjadi tradisi buruk  dan gawatnya HMI kini dipecah belah sesuai tujuan oknum tersebut,"terang Rudy.

Lebih jauh Rudy menegaskan jika tertib organisasi itu dilihat dari kesediaan Basri untuk menahan diri membuat Pleno. Kata Rudy, Basri masih belum sah secara konstitusi sbg Pj Ketum karena mekanisme yang diklaimnya justru menyimpang. Begitupula dengan administrasi. Hanya Badko yang mendukung PJ Ketum saja diundang. Selebihnya tidak.

"Secara organisasi, Basri belum sah sbg Pj Ketum. Dengan adanya insiden pemukulan kemarin harusnya kawan-kawan tidak buta dan melupakan begitu saja peristiwa itu. Jadi Basri tidak mendapat dukungan luas dari kawan-kawan daerah," terang Rudy.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya