Berita

anas urbaningrum/ist

Penolakan Anas Akibat Kebimbangan Belum Adanya Keputusan Hukum

SABTU, 09 JUNI 2012 | 21:25 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Puluhan mahasiswa Aceh menolak kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di daerah mereka tadi siang (Sabtu, 9/6). Mereka menganggap Anas sebagai seorang koruptor. Anas sendiri berada di Aceh untuk melantik Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, menghadiri peletakan batu pertama kantor DPD, serta mengunjungi Pesantren Dayah Ule Titi.

Bagi Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, penolakan dan opini para mahasiswa tersebut wajar-wajar saja.

"Apa yang menjadi pola pikir mereka harus diterima saja. Menyampaikan keluhan, opini dalam alam demokrasi biasa saja. Asal tidak anarkis seperti yang terjadi di Maluku, itu wajar wajar saja," kata dia kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Sabtu, 9/6).


Ia sadar betul, penolakan terhadap Anas yang kerap muncul di berbagai daerah tak lain sebagai buah dari belum adanya keputusan hukum atas kasus-kasus yang oleh sebagian kalangan dituduhkan kepada Anas.

"Ini karena kebimbangan yang terjadi karena belum adanya keputusan hukum," sebutnya.

"Mau ada angin kencang darimana saja, mau ada puting beliung dari mana saja, selama penegak hukum belum bekerja tuntas, kita semua tidak bisa menyimpulkan (Anas) bersalah," imbau dia.

Oleh karenanya, harap Max, masyarakat tetap percaya pada proses hukum. Biarkan KPK bekerja mengusut kasus tersebut. Dan diharapkan, kasusnya cepat selesai sehingga Partai Demokrat tidak terus terombang-ambing karena urusan tersebut.

"Kita harus taat asas. Biarpun Partai Demokrat terus terombang-ambing karena kepastiann hukumnya belum ada, tapi bagi kami, yang sudah menyerahkannya kepada hukum, tetap menerima situasi seperti itu. Kalau sudah ada keabsahan hukum pasti tidak akan ada persoalan seperti itu," tandasnya.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya