Berita

DAHNIL ANZAR SIMANJUNTAK

KEDAULATAN PANGAN

DA Simanjuntak Gelorakan Revolusi...

KAMIS, 31 MEI 2012 | 11:57 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Kebijakan pro-growth yang berkiblat pada liberalisme ekonomi telah mengabaikan masa depan ekonomi dan pembangunan Indonesia, khususnya masa depan ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia hari ini dan di masa depan. Kebijakan revitalisasi pertanian pangan diabaikan karena dianggap tidak memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan.

Demikian disampaikan ekonom yang juga dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Dahnil Anzar Simanjuntak kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Kamis, 31/5).

"Seiring juga dengan laju pertumbuhan penduduk dan menyempitnya lahan pertanian menempatkan Indonesia kehilangan kedaulatan pangannya sejak 2 dasawarsa belakangan dan kondisi ini akan terus mengancam Indonesia apabila tidak didorong revolusi pertanian pangan di Indonesia," sambung Dahnil.

Dahnil membeberkan, data Majalah The Economist edisi online (28/5) dengan mengutip hasil survei Food; Surpluses and Deficits yang dilakukan oleh Cargill, menunjukkan bahwa Asia, Afrika dan Timur Tengah sejak 1965 sampai dengan 2010 mengalami tren peningkatan impor pangan, seiring dengan pertumbuhan penduduk. Sedangkan Amerika Serikat, Kanada, Brazil dan Australia terus mengembangkan industri agrobisnisnya ditandai dengan terus meningkatnya jumlah ekspor pangan ke negara Asia, Afrika dan Timteng.

Karena itu menurut Dahnil, tak bisa ditawar lagi, pemerintah harus segera terbangun dan sadar sehingga tidak lagi mengabaikan masa depan ekonomi kita. Dan yang lebih penting, pemerintah harus  mendorong revolusi pertanian pangan.

"Karena persaingan ekonomi dan politik di masa depan bisa jadi akan dilakukan via politik ekonomi pangan, negara yang menguasai supply pangan akan memiliki kedaulatan dan pengaruh yang lebih kuat di perpolitikan dan ekonomi global," demikian Dahnil. [zul]


Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya