Berita

anas urbaningrum/ist

Adhie M Massardi: KPK Harus Percepat Penangkapan Anas Cs

KAMIS, 31 MEI 2012 | 08:34 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus mempercepat proses penyidikan dan penyelidikan skandal korupsi yang melibatkan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan para petinggi partai penguasa itu.

Hal ini disampaikan Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi kepada Rakyat Merdeka Online di Jakarta, Kamis (31/5).

Akan tetapi, menurut Adhie, dari berbagai skandal korupsi yang melibatkan mereka, seperti di badan anggaran (Banggar) DPR, di Kementerian Pendidikan yang melibatkan sejumlah perguruan tinggi serta di Kementerian Kesehatan, yang paling mendesak adalah skandal korupsi yang mereka lakukan di dunia olahraga.


"Percepatan penuntasan skandal korupsi di sektor olahraga menjadi penting karena daya rusaknya sangat luar biasa. Dunia olahraga adalah dunia yang menomersatukan sportivitas, kejujuran dan kerja keras. Tapi korupsi telah menghancurkan semua itu," katanya.

Adhie menyontohkan rontoknya tim bulu tangkis kita atas Jepang 2-3 dalam perempat final Piala Thomas di Wuhan, China. Itulah penampilan terburuk Indonesia sejak keikutsertaan di turnamen dua tahunan tersebut pada 1958. Padahal bulu tangkis adalah satu-satunya cabang olahraga tersisa yang bisa dibanggakan.

Seperti kita ketahui, Anas, Menegpora Andi Mallarangeng, dan beberapa petinggi Partai Demokrat terindikasi terlibat dalam skandal korupsi wisma atlet (Sea Games) dan pembangunan pusat pendidikan, pelatihan dan sekolah olahraga nasional (P3SON) di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Jubir presiden era Gus Dur ini mengingatkan KPK untuk lekas memroses korupsi di sektor olahraga yang melibatkan para petinggi Partai Demokrat, selain karena daya rusaknya sudah terbukti luar biasa terhadap atlet olahraga kita, sebentar lagi kita akan memasuki :musim politik 2014" yang panas.

"Harus dicegah isu politik 2014 mereka jadikan perlindungan. Misalnya, mengatakan ada kelompok yang ingin menjatuhkan partai mereka dalam pemilu mendatang," ungkap Adhie.

"Kalau hal itu terjadi, upaya pencegahan dengan melakukan penindakan secara tegas terhadap koruptor akan kurang bermanfaat. Sebab yang akan berkembang di masyarakat adalah isu pertarungan politik. Bukan perang rakyat melawan koruptor," demikian Adhie M Massardi. [ysa]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya