Berita

ilustrasi/ist

Negara-negara Eropa Ramai-ramai Pulangkan Diplomat Suriah

RABU, 30 MEI 2012 | 11:01 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

RMOL. Setelah menuai kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kini giliran Perancis, Jerman dan Inggris dikabarkan mulai mengusir diplomat Suriah sebagai bentuk protes tragedi Houla.

Di Paris, Presiden Francois Hollande mengatakan bahwa keputusan Perancis untuk memulangkan Diplomat Lamia Shakkur, yang akan segera dikabarkan kepadanya pada hari Selasa atau Rabu ini. "keputusan ini bukanlah keputusan sepihak Perancis, tapi keputusan bersama partner kami," kata Hollande, sebagaimana dilansir BBC (Rabu, 30/5).

Sedangkan di Berlin, Jerman, media nasional DPA melaporkan bahwa Jerman juga akan memulangkan Diplomat Suriah sebagai bentuk protes. Pemerintah Inggris juga dikabarkan sudah memulangkan utusan tinggi Suriah di Inggris.


Para diplomat Uni Eropa juga akan mendiskusikan lebih lanjut dalam mengambil tindakan terkait masalah di Suriah dalam diskusi mingguan yang akan diadakan di Brussel, Belgia.

Hollande juga mengumumkan jika Paris akan menjadi tuan rumah bagi pertemuan untuk negara-negara yang menjadi rekan Suriah di awal Juli dan Perancis juga sudah melakukan pembicaraan dengan Inggris, Rusia dan PBB untuk langkah selanjutnya yang perlu diambil dalam menangani krisis Suriah.

"Saya sudah bicara kemarin dengan David Cameron, Perdana Menteri Inggris. Laurent Fabius, menlu Perancis juga sudah berbicara dengan sekjen PBB dan kami setuju untuk beberapa poin untuk menekan Suriah," ujarnya.

"Kami juga masih berbicara dengan pihak Rusia, yang mempunyai peran penting dan saya akan menemui Presiden Vladimir Putin hari Jumat nanti," sambungnya.

Laurent Fabius pun secara tegas menyatakan, "Assad adalah pembunuh rakyatnya, ia harus meninggalkan kekuasaan. Lebih cepat lebih baik," ujar Fabius kepada koran Le Monde.

Fabius menyatakan jika Perancis sedang mengerjakan tiga poin untuk krisis Suriah: sanksi yang lebih tegas, berkoordinasi dengan peran penting Rusia dan membantu pihak oposisi Suriah. [ysa]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya