Berita

dahnil anzar simanjuntak

PENGATURAN UANG MUKA

Potensi Fiskal Stress Kebijakan Pengaturan Uang Muka Pembelian Kendaraan Motor

JUMAT, 25 MEI 2012 | 16:44 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Pemerintah harus mengantisipasi trade off dari kebijakan pembatasan uang muka atau downpayment pembelian kendaraan bermotor. Setidaknya ada dua hal yang perlu diantisipasi dari keluarnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 43/2012 dan Surat Edaran (SE) Bank Indonesia 14/10/DPNP pada 15 Maret 2012 lalu yang mengatur hal tersebut.

Hal itu disampaikan ekonom yang juga Dosen Fakultas Ekonomi Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, Dahnil Anzar Simanjutak kepada Rakyat Merdeka Online (Jumat, 25/5).

Pertama adalah terjadinya penurunan permintaan akan kredit/pembelian kendaraan bermotor. Karena kebijakan ini, pertumbuhan sektor otomotif terutama kendaraan dengan segmentasi pasar kelas menengah ke bawah pasti mengalami penurunan. Potensi penurunan pendapatan pasti dialami perusahaan-perusahaan pembiayaan.

"Bahkan sebelum diterapkan kebijakan ini, beberapa perusahaan pembiayaan sudah mengalami penurunan permintaan kredit sampai dengan 50 persen. Karena beberapa perusahaan pembiayaan sudah menerapkan kebijakan ini untuk menghindari penerapan yang tiba-tiba," ungkapnya.

Kedua, seiring dengan menurunnya permintaan akan pembelian/kredit kendaraan, secara otomatis akan berdampak langsung terhadap pembayaran pajak kendaraan baru. Maka ancaman fiskal stress, yakni ancaman penurunan pendapatan asli daerah bagi pemerintah provinsi besar kemungkinan akan terjadi mengingat pajak kendaraan adalah pajak provinsi dan hampir 80 persen pendapatan asli daerah beberapa provinsi di Indonesia berasal dari pajak kendaraan.

"Maka saran saya, pemerintah pusat harus memiliki skema untuk mengantisipasi trade off kebijakan pembatasan DP tersebut, terutama ancaman fiskal stress bagi pemerintah provinsi, yang kemungkinan juga secara otomatis akan berdampak terhadap skim dana perimbangan yang harus ditransfer oleh pemerintah pusat ke provinsi seiring menurunnya PAD beberapa provinsi yang menerima dampak penurunan PAD," demikian Dahnil. [zul]


Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya