Berita

presiden sby

Nilai Sendi Berbangsa Hancur, SBY Harus Cekatan dan Tanggap

SENIN, 07 MEI 2012 | 20:50 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan, mengungkapkan persoalan kebangsaan yang kini berkembang luas dengan segala tingkat ‘kekacauannya’ dirasakan semakin memprihatinkan, baik dalam tatanan kemasyarakatan maupun tata kelola kenegaraan.

Karena itu bila tak diatasi secara kolektif, dikuatirkan akan mengarah pada penghancuran sendi-sendi berbangsa ataupun bernegara.

"Di mana-mana kemelut sosial dan penyelenggaraan aspek bernegara ataupun pemerintahan terjadi dengan cara menyedihkan, sehingga bila tidak disadari semua pihak untuk cepat mengatasinya akan berpotensi melahirkan ketidaktertiban. Bahkan tidak tertutup kemungkinan membuat buram sejarah bangsa yang dapat merugikan generasi berikut," jelas Syahganda di Jakarta, Senin (7/5).

Ia menilai, kewibawaan penyelenggara negara dalam membangun tertib sosial,
penegakkan hukum, kemartabatan politik, serta terkait upaya memajukan perekonomian rakyat justru menunjukkan kerapuhan sejak di tingkat pemerintah pusat hingga daerah.

Fenomena itu, kata Syahganda, harus dihentikan dengan mengedepankan kesadaran dan tindakan kolektif khususnya di kalangan pemimpin bangsa, untuk mengupayakan jalan keluar sekaligus menuntaskannya.

"Inilah ujian terberat yang harus dipikul oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta para pemuka bangsa lainnya, yang dituntut bertindak secara cepat dan tegas demi menyelamatkan kehormatan bangsa serta negara,” ujarnya.

Syahganda juga mengharapkan Presiden SBY tampil dengan cekatan agar tidak selalu terkesan ragu-ragu dalam membuat langkah-langkah yang diperlukan."Sikap tanggap dan langkah yang membumi dari Presiden SBY akan membuatnya terhormat setelah mengakhiri tugas memimpin pemerintahan atau negara," tambahnya.

Ia selanjutnya mengusulkan, Presiden SBY selayaknya pula melibatkan para pemuka nasional guna menghasilkan percepatan langkah pemulihan kondisi sosial bangsa ke arah yang didambakan.

Menurutnya, keadaan bangsa boleh dikatakan sedang menjerit karena terus berlangsungnya kekisruhan yang tergolong ‘akut’ antara lain sejumlah bentrokan sosial yang gampang tersulut di samping menguatnya rasa saling curiga antarkelompok, ketidaknyamanan hidup secara ekonomi, serta pudarnya wibawa aparat.

"Yang lebih parah adalah fenomena kebencian di antara anak bangsa, untuk kemudian diwujudkan dalam bentuk saling mengusir atau menyerang, termasuk bentuk-bentuk pembakaran kantor pemerintahan,” katanya, seraya mencontohkan kasus yang mencuat ke permukaan yakni di Solo (Jawa Tengah), Palangkaraya (Kalteng), Mesuji (Lampung), Bima (Nusa Tenggara Barat), Tolikara (Papua Barat), dan sebagainya.

Presiden SBY, pinta Syahganda, jelas tidak perlu lagi mendiamkan kondisi ini menjadi malapetaka bangsa yang luar biasa, kecuali bertindak langsung untuk menjaga kehormatannya sendiri di depan rakyat.  [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya