Berita

demonstrasi tki/ist

Ngapain Komisi I Jauh-jauh ke Belanda, di Malaysia dan Arab Jutaan TKI Menderita

SABTU, 28 APRIL 2012 | 12:30 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Komisi I DPR sudah merealisasikan kunjungan kerjanya ke Jerman meski akhirnya mendapatkan penolakan dan cemooh dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Berlin. Tapi yang menambah polemik, setelah ke Jerman mereka menyempatkan diri juga mampir ke Belanda. Padahal, tidak ada agenda kunjungan ke negeri Ratu Betarix itu.

Diketahui kemudian, Komisi I memenuhi undangan Indonesian Migrant Worker Union (Imwu) didampingi Dubes Indonesia untuk mendengarkan keluhan pekerja ilegal warga negara Indonesia yang ditipu oleh agen penyalur tenaga kerja. Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR, Hayono Isman, Komisi I DPR pun telah mengirim surat ke Kemenkum HAM agar segera menyelesaikan masalah ini. Diharapkan dalam waktu dekat surat izin bekerja bisa dirubah menjadi paspor sebagai TKI di Belanda.

Terkait dengan isu kunker anggota DPR yang sempat mampir di Belanda untuk menyelesaikan masalah ketenagakerjaan itu, Perhimpunan Pelajar Indonesia di Malaysia mengapresiasi hal tersebut. Hanya satu disayangkan, alangkah baiknya jika menyelesaikan urusan ketengakerjaan itu dilakukan juga di negara yang paling banyak tenaga kerja Indonesia-nya, seperti Malaysia dan Arab Saudi


Demikian dikatakan  Ketua Kordinator Departemen HI dan Infokom PPI Malaysia Muhammad Fikri dalam penjelasan ke Rakyat Merdeka Online, Sabtu (28/4).

"Kok yang di Belanda jauh-jauh diurusin, padahal jumlah tenaga kerja tidak begitu banyak, bahkan langsung mengirim ke Menkumham surat untuk menyelesaikannya. Sedangkan di Malaysia yang jumlah jutaan tidak dilakukan hal yang sama," sesal dia.

Oleh karena itu PPIM berharap Malaysia dan Arab Saudi lebih diprioritaskan dalam penanganan ketenagakerjaan. Perlindungan terhadap WNI di Malaysia dan Arab Saudi harus mulai dikedepankan.

"Apalagi disusul kematian tiga orang TKI yang baru-baru ini terjadi," ucapnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya