Berita

husin abdullah

Pemuda Muhammadiyah Siap Bantu KAKAR Bongkar Kasus Hilangnya Ayat Tembakau

RABU, 22 FEBRUARI 2012 | 16:23 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Kasus raibnya ayat tembakau di UU Undang-Undang Kesehatan harus dibongkar.

Pasalnya, bila kasus hilangnya ayat tembakau ini tidak diungkap, boleh jadi kasus serupa akan kembai terjadi di kemudian hari. Bahkan, bukan tak mungkin akan banyak oknum yang mencoba bermain-main dengan mengotak-atik aturan perundang-undangan yang akan menjadi produk DPR.

"Bayangkan jika ini pola-pola oknum DPR dibiarkan, maka akan berulang hal yang sama dikemudian hari terhadap produk UU dari DPR," tegas Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Husin Abdullah kepada Rakyat Merdeka Online (Rabu, 22/2).

Husin mengingatkan, kasus hilangnya ayat tembakau ini terungkap karena dipantau banyak kalangan. Bagaimana bila UU itu lenyap dari amatan publik, Husin menebak, akan leluasalah pasal-pasal pesanan masuk atau ditolak, seperti ayat tembakau. Makanya, yang terjadi akhirnya adalah UU jadi produk pesanan.

"Apa jadinya nasib negara ini jika tidak memperjuangkan produk UU dan kebijakan-kebijakan yang dapat melindungi kepentingan umum yang lebih besar, ketimbang kepentingan pribadi atau kelompok," Husin mempertanyakan.

Kasus penghilangan ayat rokok ini berawal saat Undang-Undang Kesehatan yang sudah disahkan paripurna DPR ternyata berbeda dengan Undang-Undang Kesehatan yang dikirim ke Sekretariat Negara (Setneg) untuk disahkan Presiden. Perbedaan terdapat pada Pasal 113. Yang disahkan DPR terdiri dari tiga ayat, tapi yang dikirim ke Presiden hanya berisi dua ayat. Ayat 2 pasal 113, dari yang disahkan DPR itulah hilang.

Ayat 2 pasal 113 tersebut bersembunyi, "Zat adiktif sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi tembakau, produk yang mengandung tembakau pa­dat, cairan dan gas yang bersifat adiktif yang penggunaannya da­pat menimbulkan kerugian bagi dirinya dan atau masyarakat sekelilingnya."

Atas kasus hilangnya ayat tembakau itu, Ketua Koalisi Antikorupsi Ayat Rokok (KAKAR) Hakim So­rimuda Pohan melaporkan tiga anggota DPR ke Mabes Polri, Maret 2010. Tiga anggota DPR yang dila­porkan adalah Ribka Tjiptaning, Aisyah Salekan, dan Mariani A Ba­ramuli.

Namun, setelah melakukan pemeriksaan atas barang bukti dan sembilan saksi, Mabes Polri mengeluarkan SP3 pada 15 Oktober 2010. Nah, KAKAR mengajukan gugatan praperadilan atas penerbitan SP3 tersebut.

Untuk membongkar kasus tersebut, Pemuda Muhammadiyah siap bersama KAKARuntuk memantau proses hukum kasus ini.

"Ini juga menjadi visi besar Pemuda Muhammadiyah dan Muhammadiyah agar kebijakan tentang kawasan tanpa rokok ini dapat berjalan dengan baik," demikian Husin. [zul]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya