Berita

saleh daulay

Pembubaran Pengajian MTA Langgar Ukhuwah Islamiyyah

SENIN, 30 JANUARI 2012 | 15:19 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Pembubaran Pengajian Majelis Tafsir Alquran yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat mendapat kecaman dari berbagai pihak. Aksi pembubaran tersebut dinilai sangat bertentangan dengan nilai-nilai pluralitas, kebhinnekaan, dan semangat persatuan dan kesatuan. Apalagi aksi itu dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang memiliki keyakinan dan kepercayaan yang sama.

Hal itu dikemukakan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Saleh P. Daulay kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 30/1).

"Saya melihat aksi tersebut betul-betul tidak sejalan dengan semangat ukhuwah Islamiyah. Dalam agama Islam jelas ditegaskan bahwa setiap orang Muslim itu adalah bersaudara. Oleh karena itu, apa pun persoalan yang dihadapi haruslah diselesaikan dengan semangat persaudaraan dan kekeluargaan," jelasnya.


Selain itu, menurut Saleh, tindakan pembubaran paksa semacam ini juga bertentangan dengan semangat kerukunan antar umat beragama. Apalagi, semangat pembinaan kerukunan umat beragama tersebut semestinya diawali dengan pembinaan kerukunan di tingkat internal umat beragama. Kalau pembinaan di tingkat internal diabaikan, maka tentu akan sulit pula untuk memperluasnya ke tingkat eksternal, yaitu kerukunan antar umat beragama.

"Jangan sampai muncul kesan bahwa orang Islam hanya bisa bertoleransi dengan umat agama lain. Sementara, toleransi dengan sesama muslim diabaikan. Kesan seperti ini justru akan memojokkan posisi umat Islam Indonesia yang selama ini dikenal sangat ramah dan menghargai perbedaan," ungkapnya.

Dalam konteks itu, Saleh mengharapkan agar pihak keamanan segera melakukan penegakan hukum bila ada kelompok masyarakat yang dinilai bersalah. Persoalan seperti ini harus dituntaskan sampai ke akar-akarnya agar tidak merembes ke daerah-daerah lain. Isu sensitif seperti ini haruslah dikelola secara baik dan arif agar semua komponen masyarakat merasa terlindungi.

Dikutip dari situ Metro TV, puluhan aktivis dari GP Anshor, Fatayat, IPNU-IPPNU, PMII Kudus, dan Banser Kudus kemarin mendatangi Gedung Ngasirah di Jalan Jendral Sudirman Kudus, tempat pengajian digelar. Mereka meminta penyelenggara segera membubarkan diri.

Alasannya, ajaran MTA radikal dan menafsirkan Alquran seenaknya sendiri. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya