Berita

Pimpinan Dewan Kaget Kader NU Bubarkan Pengajian

MINGGU, 29 JANUARI 2012 | 10:30 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Acara pelantikan pengurus Majelis Tafsir Alquran yang disertai pengajian kemarin di Kudus dibubarkan aktivis Angkatan Muda Nahdlatul Ulama. Wakil Ketua DPRD Kudus, Agus Darmawan, yang sedianya menghadiri acara tersebut tapi urung karena ada kegiatan lain, terkejut saat mendengar kabar tersebut.

"Saya juga dapat undangan itu. Tapi tidak datang. Saya kaget juga ketika teman-teman yang saya minta menghadiri itu melaporkan acara itu dibubarkan oleh AMNU, yang terdiri GP Anshor, IPNU, Banser," ungkap Agus Darmawan kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini.

Agus menyesalkan pembubaran acara tersebut. Mestinya hal itu  tidak terjadi andai saja semua berkepala dingin dan mau berdialog dan berkomunikasi. "Jangan seperti itulah," imbaunya.


Apalagi, sebut Agus, PBNU lewat ketua umumnya Said Aqil Siraj di banyak kesempatan mengatakan akan melindungi semua elemen masyarakat, termasuk kelompok Ahmadiyah. Hal itu juga sudah dilakukan pada masa Gus Dur. Senada dengan itu, Ketua Umum GP Anshor, Nusron Wahid, juga sering mengungkapkan akan melindungi dan bahkan sudah melakukannya dengan mengadvokasi kelompok minoritas. "Mungkin ada komunikasi yang terputus (antara warga NU dan pimpinanannya)," duga Agus.

Tapi Agus buru-buru menambahkan bahwa dia tidak secara persis kenapa ha itu terjadi. Dia juga tidak ingin mengomentari NU secara lebih jauh. Tapi yang dia harapkan, aksi pembubaran seperti itu mestinya tidak lagi terjadi. Apalagi, sesama umat Islam. Katanya, kita akan malu dengan kelompok agama lain.

Menurutnya, MTA seperti organisasi pada umumnya, laiknya Nahdlatul Ulama dan
Muhammadiyah. MTA, organisasi yang berbasis di Solo itu, juga sudah resmi berdiri
dan beberapa tahun ini sudah menjalankan kegiatannya. "Menurut saya, ya
 (MTA) landai-landai saja. Biasa-biasa saja," ungkapnya.

Tentang alasan bahwa, MTA antara lain mendiskreditkan kiai dan mengharamkan tahlilan yang menjadi alasan pembubaran acara MTA kemarin, dia belum tahu persis apakah memang seperti adanya tidak adanya. Tapi tetap saja hal itu tidak bisa jadi alasan pembenar melakukan aksi pembubaran.

"Pokoknya, saya mengimbau hal ini tidak terjadi lagi. Kita semua mencintai negeri
ini. Perbedaan sesuatu yang wajar, selesaikan dengan kepala dingin," ungkapnya seraya berharap Bakesbangpol dan Linmas mengintensifkan komunikasi antar maupun
intraumat beragama. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya