Berita

UI, UGM, ITB Diskriminasi Pelajar Etnis China

SABTU, 21 JANUARI 2012 | 23:01 WIB | LAPORAN:

RMOL. Diskriminasi terhadap etnis Ting Hoa di dunia pendidikan sampai saat ini masih dirasakan. Ini terjadi khususnya pada universitas-universitas negeri yang ada di Indonesia.

Demikian disampaikan mantan Ketua Asosiasi Pengusaha Glodok, Hermawi Taslim saat diskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (20/1).

Taslim mengatakan hal tersebut menyebabkan banyaknya para pelajar etnis Tiong Hoa lebih memilih mengenyam bangku perguruan tinggi di luar negeri.


"Seperi di UI, UGM, ITB, diskriminasi terhadap etnis China masih tinggi. Akhirnya banyak etnis China yang menyekolahkan anaknya ke Malaysia," ujar Taslim yang kini menjadi anggota Komunitas Glodok ini.

Salah satu bentuk sindiran yang dirasakan adalah pembatasan terhadap etnis China untuk kuliah di perguruan tinggi negeri. Masih kata Taslim, jika etnis China diperbolehkan masuk ke kampus negeri, maka setengah kampus isinya etnis China.

"Memang tidak ada yang membatasi hal tersebut. Namun, kenyataannya di lapangan hal tersebut masih terjadi saat ini. Lagian, kalau memang mereka (etnis China) kuat dan mampu belajar di kampus negeri kenapa tidak, kenapa harus diskriminatif," demikian Taslim.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Yayasan Solidaritas Nusa Bangsa, Esther Yusuf. Ia menegaskan, banyak orang tua beretnis Tionghoa takut sekolahkan anaknya di sekolah-sekolah umum.

"Itulah kenapa anak-anak etnis Tionghoa juga terkesan ekslusif, karena jarang membaur bersekolah dengan pribumi di sekolah umum," tegas Esther.

Esther mengharapkan pemerintah mampu mensosialisasikan dan menanamkan bahwa nilai bahwa etnis Tionghoa bukan darah asing di Indonesia.[arp]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya