Arwani Thomafi/ist
Arwani Thomafi/ist
RMOL. Reformasi di institusi Polri gagal setelah banyaknya aksi kekerasan aparat Kepolisian terhadap warga sipil. Tindakan represif polisi di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu lalu, semakin meyakinkan bahwa reformasi di internal Polri betul-betul gagal.
"Bukan kali ini saja polisi gagal menjadi pengaman dan pengayom warga. Artinya, tujuan polisi dikeluarkan dari institusi militer agar lebih merakyat, belum tercapai," tegas Sekretaris Fraksi PPP Muhammad Arwani Thomafi siang ini (Senin, 26/12).
Menurutnya, atas rangkaian aksi kekerasan Polri itu, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo harus bertanggung jawab. Minimal, Kapolri memberikan sanksi kepada jajarannya yang terbukti lalai sehingga terjadi kerusuhan. Agar tak kembali terjadi peristiwa sejenis, PPP meminta polisi mengedepankan langkah persuasif dalam menyelesaikan persoalan.
Populer
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
UPDATE
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34