Berita

ansori/ist

PENEMBAKAN MAHASISWA BIMA

Polisi Bertindak Brutal, Presiden SBY Jangan Hanya Diam

SABTU, 24 DESEMBER 2011 | 15:43 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL. Kebrutalan aparat kepolisian hari ini (Sabtu, 24/12) dalam menangani unjuk rasa masyarakat Bima, Nusa Tenggara Barat, yang mendesak pencabutan izin operasi PT Indo Mineral Persada dan PT Sumber Mineral Nusantara di Sambu dan Sape, terus mendapat kutukan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay menegaskan, aksi brutal kepolisian itu sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi, HAM, dan nilai-nilai kemanusiaan. Kejadian ini adalah potret buruk dari aparat kepolisian yang seharusnya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat.

"Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah mengutuk keras tindakan represif aparat kepolisian yang mengakibatkan tewasnya beberapa orang aktivis mahasiswa di Bima, Nusa Tenggara Barat," tegas Saleh kepada Rakyat Merdeka Online sore ini (Sabtu, 24/12).


Karena itu, Pemuda Muhammadiyah meminta Presiden SBY segera turun tangan untuk menangani masalah ini. Sebagai kepala pemerintahan, sudah merupakan kewajiban Presiden SBY melindungi segenap tumpah darah rakyat Indonesia. Bukan malah sebaliknya membiarkan aparat kepolisian menembaki dan membunuh rakyat yang sedang menyuarakan aspirasinya.

"Di alam demokrasi, demonstrasi dan aksi-aksi unjuk rasa adalah hal yang wajar. Hak tersebut secara tegas dilindungi oleh UUD 1945. Karena itu, tindakan represif tersebut jelas-jelas mengkhianati amanat konstitusi yang merupakan perjanjian luhur bangsa Indonesia," tegas dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

"Aksi-aksi (aparat) ini menjadi semakin tak berperikemanusiaan, karena aksi yang dilakukan diduga untuk menjaga kepentingan pemilik modal. Ini sekaligus mencerminkan bahwa aparat kepolisian digaji oleh rakyat bukan untuk melindungi rakyat, tetapi melindungi kepentingan segelintir orang yang memiliki uang," demikian Saleh menambahkan.

Dalam konteks ini, sambung Saleh, sudah sepatutnya Presiden SBY mengevaluasi hasil kerja Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Kalau perlu, segera diberhentikan karena terbukti tidak berhasil memimpin lembaga ini dengan baik. Persoalan ini, tegas Saleh mengingatkan, jangan sempat diabaikan karena dapat menimbulkan kemarahan rakyat yang luar biasa

Hingga kini tercatat dua pengunjuk rasa tewas dalam aksi di Bima tersebut. Mereka adalah Ansori, aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Alamsyah, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam.[dem]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya