Berita

CENTURYGATE

Kasus UKI Jadi Bukti Kampus di Bawah Tekanan

SELASA, 06 DESEMBER 2011 | 10:51 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Reaksi berlebihan Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Maruli Gultom yang membubarkan dikusi bertema Centurygate di kantin kampus itu kemarin (Senin, 5/12) mengisyaratkan satu sinyal penting yang tak boleh diabaikan oleh dunia pendidikan nasional.

Jurubicara Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi, salah seorang pembicara yang diundang hadir untuk membedah kasus senilai Rp 6,7 triliun itu di kampus UKI kemarin, masih mengingat dengan jelas air muka Maruli Gultom yang terlihat begitu cemas dan khawatir.

Menurut Adhie, bila hendak menghentikan atau membubarkan diskusi atas keinginan sendiri atau keinginan Rektorat, Maruli Gultom tak perlu turun tangan langsung. Cukup mengirimkan petugas satuan pengaman (satpam) kampus atau mengirim salah seorang stafnya.

Padahal dari penyelenggara diskusi telah menempuh semua prosedur untuk menggelar diskusi. Awalnya telah disediakan aula Fisip UKI sebagai tempat diskusi. Tetapi di hari-H penggunaan aula dilarang, dan mahasiswa beserta narasumber terpaksa pindah ke kantin sebelum akhirnya Maruli Gultom datang dan membubarkan diskusi.

Mengapa yang dilakukan Maruli Gultom dinilai Adhie terlalu berlebihan?

Menurut hemat Adhie, hal itu dilakukan Maruli Gultom karena ada tekanan yang begitu kuat, yang tak dapat ditahankan Maruli Gultom. Tekanan inilah yang membuat Maruli akhirnya turun tangan langsung.

“Pak Rektor pun sempat menyampaikan permintaan maaf ketika bertemu dengan kami di kantin,” ujar Adhie beberapa saat lalu (Selasa, 6/12).

Masih menurut Adhie, ada pesan tersimpan di balik reaksi Maruli Gultom.

“Peringatan tokoh-tokoh lintas agama sudah diabaikan. Sekarang kampus, sebagai center of excellent yang memiliki kebebasan untuk membicarakan dan menguji berbagai persoalan yang sedang terjadi pun ditekan,” demikian Adhie. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya