Kido/Hendra Kalah Dramatis

RMOL. Pupus sudah harapan Indo­ne­sia untuk meraih gelar juara di sektor ganda putra pada tur­namen China Terbuka Su­per­series Premier. Wakil Indo­ne­sia satu-satunya yang tersisa Markis Kido/Hendra Setia­wan tumbang di babak perem­patfinal.

Juara Olimpiade Beijing 2008 ini harus mengakui ke­hebatan pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mo­gen­sen dalam pertandingan yang cukup dramatis tiga gim  20-22, 23-21 dan 26-28.

Kido/Hendra yang tampil im­presif sejak gim pertama, mampu meladeni serangan Boe/Mogensen. Sayang,  beberapa kesalahan yang dila­ku­kan pasangan unggulan ke­delapan ini membuat mereka kalah di gim pertama.

Di gim kedua, peraih me­da­li emas Asian Games Guang­zhou 2010 ini mampu me­nya­ma­kan kedudukan setelah ung­gul di dim kedua 23-21. Di gim penentuan, kedua pasang­an saling melakukan serang­an, sehingga kedudukan 20-20. Mau tidak mau, perta­rung­an harus dilanjutkan melalui juice. Di angka-angka kritis, Boe/Mogensen mampu tampil kon­sisten, yang akhirnya me­nyudahi permainan 28-26.

Bagi Kido/Hendra ini me­rupakan kekalahan keempat me­reka dari lima pertemuan. Ke­me­nangan satu-satunya bekas pa­­sangan Pelatnas Cipayung ini diraih di Indonesia Terbuka 2011.

Di sektor tunggal putra, wa­kil Indonesia yang masih ter­si­sa Simon Santoso menghadapi pemain veteran asal Denmark, Peter Hoeg Gade. Saat berita ini diturunkan, keduanya se­dang bertanding.

Sementara itu, kekalahan Tau­fik Hidayat di berbagai keju­araan internasional akan ber­pengaruh terhadap po­sisi­nya di peringkat dunia. Dari pe­ringkat tiga dunia, Taufik  merosot ke posisi sem­bilan dunia.

Meski demikian, peringkat Taufik masih di atas pemain-pe­main Indonesia lainnya. Si­mon Santoso kini berada di pe­ring­kat sebelas, diikuti Tommy Su­giarto (19), Dio­ny­sius Hayom Rumbaka (25) dan Alamsyah Yunus (31), Andre Kur­nia­wan Tedjono (62) dan Sony Dwi Kuncoro (70). [Harian Rakyat Merdeka]