MENGAPA Bank Indonesia menghabiskan triliunan rupiah per bulan untuk menerbitkan SBI? Siapa yang menikmati bunga SBI? Dari mana uang untuk bunga SBI? Sedemikian dermawankah Indonesia menjual instrumen OPT tersebut ke pihak asing? Pertanyaan tersebut seringkali muncul.
Hal yang wajar dan beralasan bagi mereka yang perduli mengenai kebijakan moneter dan perbankan yang sedang dijalankan di Indonesia.
Secara singkat SBI diterbitkan untuk menyerap kelebihan likuiditas dana yang ada di masyarakat yang tidak digunakan dalam perekonomian. Dana yang belum dapat disalurkan ke kredit, dana pembangunan yang belum direalisasikan, atau dana yang belum dapat diinvestasikan merupakan bagian dari kelebihan (ekses) likuiditas ini. Bila likuiditas ini dibiarkan "menggenangi" pasar keuangan yang terjadi adalah tekanan inflasi, karena nilai intrinsik uang menjadi berkurang.
BI menyedot kelebihan likuiditas tersebut melalui penerbitan SBI, Term Deposit atau melakukan transaksi Reverse Repo SBN dengan perbankan atau melakukan Swap USD.
Inflow asingStrategi OPT
six month holding period (6 MHP) di SBI. Dengan ketentuan ini, maka jumlah SBI yang dapat dijual di pasar sekunder akan berkurang, karena sebagian SBI masih terâ€kunci†sehingga tidak dapat ditransaksikan, termasuk yang dimiliki oleh pihak asing.
Efektifitas Minimal Holding Period SBI*) Penulis merupakan pemerhati Kebijakan Moneter
Bekerja di Direktorat Pengelolaan Moneter
Bank Indonesia