Berita

rizal ramli

LAPORAN DARI PONCOL

Keinginan akan Perubahan yang Tidak Terbantahkan...

SENIN, 21 NOVEMBER 2011 | 06:07 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Tuntutan akan perubahan berupa kebangkitan Indonesia untuk mencapai masyarakat yang adil dan sejahtera rupanya sudah tidak terbantahkan. Di kalangan masyarakat bawah tuntutan itu tampaknya sudah berubah menjadi desakan supaya segera dilakukan.

Hal ini setidaknya nampak dalam acara Tadarus Kebangsaan, Sabtu (19/11) malam lalu, yang berlangsung di Pondok Pesantren Al Ittihad, di Desa Poncol, Popongan Beringin, Salatiga, yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Di pesantren terpencil yang telah banyak mencetak tokoh bangsa seperti mendiang presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu, ribuan santri dan masyarakat berkumpul untuk menyampaikan keluhan mengenai kondisi kehidupan politik, hukum dan ekonomi di negeri ini yang kian hari kian memburuk dan semakin tidak berpihak kepada rakyat kecil.

Mantan Menko Perekonomian Dr Rizal Ramli yang hadir bersama sejumlah tokoh, para pengurus dan pimpinan Ponpes Al Ittihad, KH Arifin Junaidi, merespon keluhan-keluhan tersebut dengan memberikan pencerahan, dimana intinya dia menyatakan pokok penyebab kemunduran negara dan bangsa Indonesia saat ini adalah akibat para pemimpinnya menjalankan kebijakan ekonomi neolib.

"Akibatnya rakyat sulit untuk naik kelas. Pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya menjadi sangat mahal. Akhirnya yang kuasa adalah yang punya uang. Rakyat kecil seperti kaum Nahdliyin semakin terpinggirkan. Kemerdekaan hanya jadi milik segelintir orang yang punya uang," tandas Rizal Ramli dalam acara yang berlangsung hingga larut malam tersebut.

Yang juga menarik dari Tadarus Kebangsaan itu ribuan santri dan masyarakat yang hadir secara spontan langsung bermunajat supaya Indonesia diberikan Tuhan pemimpin yang tegas, tidak peragu, dan benar-benar memikirkan nasib rakyat.

Doa atau munajat mereka bukan lagi ‘’berikanlah pemimpin yang ganteng’’ atau pemimpin yang cuma sibuk menjaga citra dirinya sendiri. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya