Berita

ilustrasi

Olahraga

Pengda Perpani DKI Diduga Langgar HAM Atlet

MINGGU, 06 NOVEMBER 2011 | 20:41 WIB | LAPORAN:

RMOL. Pembentukan tim pra kualifikasi panahan Pekan Olahraga Nasional (PON) DKI Jakarta diwarnai tindakan diskriminasi. Tindakan ini dilakukan oleh Pengurus Daerah (Pengda) Persatuan Panahan Indonesia (Perpani).  

Tindakan ini berpotensi melanggar HAM (Hak Asasi Manusia). Pasalnya, proses penyaringan atlet yang akan tampil di ajang Prakualifikasi PON XVIII, Desember mendatang diduga sarat kepentingan lantaran berlandaskan azas like and dislike (suka dan tidak suka).

Pemanah divisi compound DKI Danu Arifianto dalam wawancaranya dengan Rakyat Merdeka Online, Minggu (6/11) mengaku kecewa berat dan merasa didiskriminasi terkait putusan Pengda Perpani DKI karena tidak mengikutsertakannya dalam seleksi pembentukan tim bersama lima atlet terpilih lainnya. Padahal, di dua kali scoring test sebelumnya, ia menempati peringkat dua dan empat besar.


“Ini tidak fair. Saya punya modal kuat untuk ikut seleksi, yaitu rangking yang tidak pernah keluar dari peringkat enam besar. Tapi kenapa saya tidak dipilih dan justru atlet berperingkat bawah yang diikutsertakan. Ada apa ini?, ujar Danu, kesal.

Menurut Danu, kecenderungan pelatih yang menerapkan azas like and dislike (suka dan tidak suka) dalam memilih, merupakan penyebab dirinya tidak terpilih. Sehingga, dapat dipastikan bahwa pemilihan itu bukan berdasarkan skor ataupun peringkat seperti yang pernah disampaikan sebelumnya.

Dugaan itu menguat dengan dimasukkannya Ditto Rembrant dalam daftar atlet yang dibolehkan bersaing untuk menjadi duta DKI di ajang Pra-PON. Mengingat, selain kalah peringkat, Ditto yang notabene pelatih Ragunan dan pelatih pelatda DKI 2, juga baru sekali mengikuti tes.

“Keputusan ini aneh. Begitu juga pengadaan tes seleksi yang baru-baru ini digelar. Pelaksanannya seolah memungkinkan adanya konspirasi pemangkasan hak saya sebagai warga DKI untuk tampil membela DKI di sebuah ajang kejuaraan,” imbuh Danu yang sudah rela mengocek kantongnya sendiri membeli busur dengan harganya puluhan juta demi tampil dalam ajang PON, Riau 2012 mendatang.

“Kalau begitu caranya, mana sportifitas yang semestinya dijunjung? Ini olahraga, jangan dipolitisir. Lagi pula, mana ada program pembinaan yang melakukan degradasi atlet lebih dari setahun. Ini kan berimplikasi pada penurunan semangat atlet berlatih, karena tidak ketatnya persaingan,” cetus Danu.

Andaikan perlakuan diskriminasi itu disebabkan masalah attitude, Danu menyarankan, agar pelatih berkaca pada diri sendiri. Sebab, banyak sekali curhatan dari pemanah senior, maupun junior tentang kepemimpinan serta kebijakan pelatih yang kerap memiriskan hati.

“Itu sebabnya, instansi olagraga di DKI Jakarta patut mempertanyakan kredibilitas para pelatih tersebut. Saya juga sudah protes kejadian ini kepada Ketua Umum Perpani DKI, Didi Offandi. Tapi bukannya membantu, melainkan ia seolah tutup mata. Padahal, ia bisa menggunakan hak prerogatifnya guna mengatasi masalah ini,” tutur Danu.[arp]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya