Berita

KERUSAKAN HUTAN

Staf Khusus Presiden: Pemerintah Tak Memusuhi Pengusaha

RABU, 05 OKTOBER 2011 | 18:37 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Istana Negara mempersilakan pihak-pihak yang dirugikan menggugat Center for International Forestry Research (Cifor) karena memanipulasi pidato Presiden SBY saat membuka Konferensi Internasional Kehutanan Indonesia di Jakarta pekan lalu (Selasa, 27/9).

Dalam pidato berjudul “Alternative futures to meet demands for food, fiber, fuel, and REDD+” itu SBY sama sekali tidak menyebutkan industri apa yang menyebabkan emisi gas karbon dunia menjadi begitu tinggi.

“Presiden tidak pernah mengatakan itu. Isi lengkap pidato Pak SBY sifatnya juga terbuka, tersedia di situs resmi pemerintah. Perlu diketahui juga, pemerintah tidak pernah memusuhi pengusaha,” kata Staf Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim, Agus Purnomo, Rabu siang (5/10).

Pernyataan Agus ini menanggapi keberatan Asosiasi Pulp dan Kertas (APKI) yang menilai Cifor sengaja memojokkan kalangan pengusaha dengan memelintir pidato SBY.

“Kalaupun menggugat itu boleh-boleh saja. Tetapi pemerintah tidak menganjurkan atau menghalangi sikap seperti itu. Namun sekali lagi, pemerintah tidak pernah memusuhi pengusaha,” ujar Agus.

Secara terpisah, pengamat hukum Universitas Indonesia (UI), DR Teuku Nasrullah, meminta pemerintah bersikap tegas dengan menuntut Cifor, baik secara pidana maupun perdata, karena menyebarkan berita bohong. Langkah ini, sebut Teuku Nasrullah, penting dilakukan untuk kredibilitas Indonesia di dunia internasional.

“Berita bohong atas nama Presiden SBY itu kan sangat berdampak luar biasa. Kalau tidak segera diselesaikan akan menimbulkan ketidakpercayaan dunia luar kepada kita,” ujar Teuku, Rabu siang (5/10).

Teuku menambahkan, pemerintah semestinya mewaspadai gerakan-gerakan asing yang berpotensi merugikan kepentingan nasional.

“Di internal Indonesia kita boleh beda pendapat, tetapi kepentingan bangsa ini jauh lebih penting. Pemerintah tidak boleh membiarkan berita bohong seperti itu berkembang liar,” tegas dia. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya