Berita

ilustrasi

Perbedaan 1 Syawal Tidak Boleh Merusak Ukhuwah

SENIN, 29 AGUSTUS 2011 | 09:49 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Perbedaan penetapan Hari Raya 1 Syawal 1432 H harus disikapi secara dewasa oleh seluruh kelompok umat Islam yang merayakannya.

Oleh karena sudah pernah terjadi berulang kali, maka fenomena semacam ini seharusnya sudah tidak masalah lagi di tengah masyarakat. Semua pihak diminta menerima kenyataan secara lapang dada dengan tetap memperhatikan sendi-sendi ukhuwah Islamiyah.

"Kelihatannya, tahun ini sudah dipastikan ada perbedaan. Mempersoalkan perbedaan tersebut tentulah tidak bijaksana karena masing-masing kelompok memiliki argumentasi yang menurutnya sangat kuat. Oleh karena tidak mungkin disatukan, maka yang paling mungkin dilakukan adalah menghargai semua pendapat dan mentoleransi perbedaan yang ada," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Saleh P. Daulay sesaat lalu sebelum beranjak ke Zurich Swiss untuk menghadiri One Young World Forum II.


Dia ingatkan bahwa tugas utama pemerintah adalah melayani kebutuhan masyarakat sehingga mereka dapat menjalankan aktivitas ibadahnya dengan baik. Dalam melaksanakan pelayanan tersebut, pemerintah harus netral dan tidak pandang bulu.

Namun demikian, Saleh meminta agar pemerintah menjadi tonggak penyangga utama dalam membina ukhuwah. Pemerintah tidak boleh berpihak pada satu pendapat dan cenderung menafikan pendapat lain. Bila ini terjadi, pasti ada kelompok umat Islam yang merasa tersakiti dan seakan dianaktirikan.

Pengalaman pada tahun-tahun yang lalu sudah cukup menjadi I'tibar bagi pemerintah. Selama ini dia melihat pemerintah tidak netral. Pemerintah, khususnya kementerian agama, cenderung hanya mendengarkan argumen kelompok tertentu dan meninggalkan yang lain

"Jangan sampai karena menteri dan pejabatnya dari kalangan tertentu, lalu merasa paling pantas untuk diikuti. Sikap ini tentu tidak baik diterapkan ditengah pluralitas praktik keagamaan yang ada di Indonesia," kata Saleh mengakhiri pernyataannya.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya